Life and Death, make each day counts...
Minggu 7 Januari 2006
Pagi ini sibuk pelayanan perjamuan kudus di GPBB, bangunnya rada pagi, karena diminta sampai di gereja 7.30. Saya sampainya 7.40 tapi masih orang pertama hehe... lebih pagi dari tante Ing dan putrinya Ica*
Habis perjamuan kudus Ku1, seperti biasa, yang pulang... pulang, yang dah janjian... janjian... , benarnya ingin ikutan yang pulang sih, tapi terikat duty.... yah stay dulu.... make sure anggur perjamuan kudus cukup untuk KU2... briefing rekan2 MJ untuk ku2, etc... abis itu, bantu beresin meja dll... well... sperti tertulis dalam amsal... untuk segala sesuatunya pasti ada masanya... jadi aku ga boleh mengeluh juga.
Abis itu, bersama dengan keluarga IE*, dan Tan*, pergi makan siang di Pastamania Westmall, merayakan Birthday ci E* dan Nug*. Lumayan repot juga, karena kebanyakan ga gitu ngerti nama2 pasta yang aneh2... linguine, spaghetti, penne, fuschili, etc...
Bersama dengan keluarga IE*, kita mengunjungi AY* di NUH yang lagi sakit. Kemaren malam dia baru masuk lewat A&E, curiga radang usus buntu.... setelah dikasih pain killer, sakit maag, terus paginya semua penyakitnya hilang.
Malamnya dengar berita dari koko, kalo mertua koko ku yang kedua di Jakarta sudah meninggal dunia. Meninggalnya tanggal 4 Januari lalu, karena leukimia. Saya pernah ketemu 'suk me' (tante) yang satu ini, orangnya baek, masaknya enak. Tak terasa, perjumpaan di Jakarta 2 tahun terakhir adalah perjumpaan terakhir dengan beliau. Selamat tinggal Suk Me....
Seperti kotbah di pagi ini. Hidup manusia itu berapa lama sih? 70 tahun? 80 tahun? di Alkitab ada tertulis begitu, dalam pepatah cina juga ada: 人生七十古来西 (ren sheng qi shi gu lai xi) artinya umur 70 tahun sudah saatnya balik ke surga. Hari ini kita merayakan ultah, besok kita bisa kerja, bisa jatuh cinta, bisa married, bisa sakit, terus, mungkin besok, mungkin gak sampai setahun kemudian, kita mungkin sudah tiada.... entah itu penyakit, kecelakaan, teroris, dan lain-lain... kita tidak akan pernah bisa tau...
Seperti lagu ini kiranya hidup kita ini berarti, bagi kita, bagi orang sekeliling kita, dan terutama bagi Tuhan..
Pagi ini sibuk pelayanan perjamuan kudus di GPBB, bangunnya rada pagi, karena diminta sampai di gereja 7.30. Saya sampainya 7.40 tapi masih orang pertama hehe... lebih pagi dari tante Ing dan putrinya Ica*
Habis perjamuan kudus Ku1, seperti biasa, yang pulang... pulang, yang dah janjian... janjian... , benarnya ingin ikutan yang pulang sih, tapi terikat duty.... yah stay dulu.... make sure anggur perjamuan kudus cukup untuk KU2... briefing rekan2 MJ untuk ku2, etc... abis itu, bantu beresin meja dll... well... sperti tertulis dalam amsal... untuk segala sesuatunya pasti ada masanya... jadi aku ga boleh mengeluh juga.
Abis itu, bersama dengan keluarga IE*, dan Tan*, pergi makan siang di Pastamania Westmall, merayakan Birthday ci E* dan Nug*. Lumayan repot juga, karena kebanyakan ga gitu ngerti nama2 pasta yang aneh2... linguine, spaghetti, penne, fuschili, etc...
Bersama dengan keluarga IE*, kita mengunjungi AY* di NUH yang lagi sakit. Kemaren malam dia baru masuk lewat A&E, curiga radang usus buntu.... setelah dikasih pain killer, sakit maag, terus paginya semua penyakitnya hilang.
Malamnya dengar berita dari koko, kalo mertua koko ku yang kedua di Jakarta sudah meninggal dunia. Meninggalnya tanggal 4 Januari lalu, karena leukimia. Saya pernah ketemu 'suk me' (tante) yang satu ini, orangnya baek, masaknya enak. Tak terasa, perjumpaan di Jakarta 2 tahun terakhir adalah perjumpaan terakhir dengan beliau. Selamat tinggal Suk Me....
Seperti kotbah di pagi ini. Hidup manusia itu berapa lama sih? 70 tahun? 80 tahun? di Alkitab ada tertulis begitu, dalam pepatah cina juga ada: 人生七十古来西 (ren sheng qi shi gu lai xi) artinya umur 70 tahun sudah saatnya balik ke surga. Hari ini kita merayakan ultah, besok kita bisa kerja, bisa jatuh cinta, bisa married, bisa sakit, terus, mungkin besok, mungkin gak sampai setahun kemudian, kita mungkin sudah tiada.... entah itu penyakit, kecelakaan, teroris, dan lain-lain... kita tidak akan pernah bisa tau...
Seperti lagu ini kiranya hidup kita ini berarti, bagi kita, bagi orang sekeliling kita, dan terutama bagi Tuhan..
Ajar Kami Bapa
Ajar kami Bapa, menghitung hari-hari
agar kami beroleh hati bijaksana
Ajar kami Tuhan, hidup dalam jalan-Mu
agar semua rencanaMu digenapi
Mulialah Nama-Mu Tuhan, ajaiblah jalanMu
pimpin kami di setiap waktu
Besar setia-Mu Tuhan, agunglah karyaMu
Yesus kami bersyukur pada-Mu
Ajar kami Bapa, menghitung hari-hari
agar kami beroleh hati bijaksana
Ajar kami Tuhan, hidup dalam jalan-Mu
agar semua rencanaMu digenapi
Mulialah Nama-Mu Tuhan, ajaiblah jalanMu
pimpin kami di setiap waktu
Besar setia-Mu Tuhan, agunglah karyaMu
Yesus kami bersyukur pada-Mu
Labels: journal
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home