Ridiculous Lunch Time Incidents
Jam makan siang di kantor kita itu antara jam 12.30 sampai jam 2.00. Durasi sejam, terserah mau keluar jam 12.30 atau jam 1, asal pulangnya sebelum jam 2.00. Biasanya kita kalau keluar itu berbarengan, jumlah selalu di atas 10 orang, sehingga kita perlu 2-3 meja.
Berhubung jam makan, maka untuk mendapatkan meja kosong itu susah, jadi seringkali kita harus menunggu. Saat-saat menunggu itu, seringkali ada kejadian yang bikin kita kesel. Dua dari kejadian itu saya akan ceritakan di sini.
The I-KNOW-YOU-COME-FIRST-BUT-I-DON'T-SEE-YOU syndrome
Kejadian ini terjadi hari ini. Kami bertigabelas sampai di hawker langganan, dan menunggu di beberapa meja besar yang orang-orangnya sudah selesai makan. Sebentar lagi mereka akan berdiri. Tiba-tiba ada satu cowo datang, berdiri di depan saya dan H*. Jarak saya dan H* itu sekitar 20 cm dari meja tsb.
1 menit kemudian, orang-orang di meja itu berdiri. Terus orang yang tadi nyerobot masuk, langsung duduk. Dia langsung memanggil teman-temannya 4-5 orang datang dan duduk. Saya dan H* saling berpandangan. Kita ini 'transparent' atau apa? kok orang ini bisa seenaknya, tidak tau diri, duduk di tempat yang sudah kita tungguin. Dalam hati saya sudah maki-maki. Kami complain ke yang punya hawker, tetapi dia tentu saja tidak bisa berbuat apa-apa. Kita akhirnya menunggu meja yang lain sekitar 5 menitan lagi baru dapat.
Heran, kenapa ada orang yang begitu. Apakah 1. Dia rabun? 2. Dia tuli? 3. Tidak ngerti aturan antri? 4. Typical orang local yang egois (saya memang agak anti orang lokal).
Salah sendiri juga sih, kalau mau, tadi mestinya samperin langsung, bilang kami datang duluan. Tetapi karena kita diam, jadi terpaksa kekesalan itu harus ditelan bulat-bulat. Lain kali harus berani atau tegas dalam menuntut hak neh.
The I-AM-STILL-ENJOYING-MY DRINK/CONVERSATION Syndrome
Yang lebih sering ketemu pada saat 'table-hunting' adalah ketemu meja yang orangnya sudah selesai makan, selesai minum, tetapi belum selesai bicara. Biasanya ini bisa ditolerir, kalau mereka bicara <5 menit. Toh harus sadar dong, 1. ini jam makan siang, 2. loe dah selesai makan, 3. loe dah selesai minum, 4. ada 6 orang mengelilingi meja anda menunggu meja ini.
Tetapi.... ada makhluk, atau lebih tepatnya sekelompok makhluk yang secara kolektif, sensor dan kesadaran mereka terhadap dunia luar itu tidak nyala sama sekali. Mereka tenggelam di dalam pembicaraan intensif bersama dengan teman-temannya, tanpa peduli kalau 6 orang yg berdiri di samping meja itu sudah menunggu 10-15 menit.
Biasa kalau keadaan begitu, si uncle pemilik hawker akan datang. Dia akan menyuruh tukang bersih-bersih datang mengangkat semua piring kotor. Dia akan menyuruh tukang minuman mengangkat semua gelas bekas. Tetapi terhadap orang-orang tertentu, itu tetap tidak mempan!!!
Ada satu kali ketemu meja seperti itu, kita berdiri 15 menit, baru dapat meja di sampingnya (yg makanannya masih penuh waktu kita baru datang, tetapi setelah makan mereka langsung pergi). Kita duduk pesan makanan, makan, dan setelah kita makan 20 menit kemudian, mereka masih juga ngobrol terus. Kita cuma bisa geleng-geleng kepala.
Heran, ada orang yang bisa begitu egois, ga peduli akan lingkungannya. Apa mereka ga tau rasa malu? atau memang company mereka itu penuh dengan orang-orang tidak tau malu? Yang penting gue enak, loe mau mati hidup itu bukan urusanku?
===== kesan pesan =====
Saya bersyukur, bahwa saya berada di lingkungan orang-orang yang peduli sama lingkungannya. Bersyukur juga atas adanya orang2 egois tersebut, agar kita bisa belajar dari kejelekan mereka dan tidak berubah menjadi mereka.
Dunia ini bisa ada begitu banyak kesenjangan sosial, karena terlalu banyak orang hanya mementingkan sendiri. Semoga melalui pendidikan dan agama, semakin banyak orang dapat peduli pada lingkungan dan sesamanya.
Berhubung jam makan, maka untuk mendapatkan meja kosong itu susah, jadi seringkali kita harus menunggu. Saat-saat menunggu itu, seringkali ada kejadian yang bikin kita kesel. Dua dari kejadian itu saya akan ceritakan di sini.
The I-KNOW-YOU-COME-FIRST-BUT-I-DON'T-SEE-YOU syndrome
Kejadian ini terjadi hari ini. Kami bertigabelas sampai di hawker langganan, dan menunggu di beberapa meja besar yang orang-orangnya sudah selesai makan. Sebentar lagi mereka akan berdiri. Tiba-tiba ada satu cowo datang, berdiri di depan saya dan H*. Jarak saya dan H* itu sekitar 20 cm dari meja tsb.
1 menit kemudian, orang-orang di meja itu berdiri. Terus orang yang tadi nyerobot masuk, langsung duduk. Dia langsung memanggil teman-temannya 4-5 orang datang dan duduk. Saya dan H* saling berpandangan. Kita ini 'transparent' atau apa? kok orang ini bisa seenaknya, tidak tau diri, duduk di tempat yang sudah kita tungguin. Dalam hati saya sudah maki-maki. Kami complain ke yang punya hawker, tetapi dia tentu saja tidak bisa berbuat apa-apa. Kita akhirnya menunggu meja yang lain sekitar 5 menitan lagi baru dapat.
Heran, kenapa ada orang yang begitu. Apakah 1. Dia rabun? 2. Dia tuli? 3. Tidak ngerti aturan antri? 4. Typical orang local yang egois (saya memang agak anti orang lokal).
Salah sendiri juga sih, kalau mau, tadi mestinya samperin langsung, bilang kami datang duluan. Tetapi karena kita diam, jadi terpaksa kekesalan itu harus ditelan bulat-bulat. Lain kali harus berani atau tegas dalam menuntut hak neh.
The I-AM-STILL-ENJOYING-MY DRINK/CONVERSATION Syndrome
Yang lebih sering ketemu pada saat 'table-hunting' adalah ketemu meja yang orangnya sudah selesai makan, selesai minum, tetapi belum selesai bicara. Biasanya ini bisa ditolerir, kalau mereka bicara <5 menit. Toh harus sadar dong, 1. ini jam makan siang, 2. loe dah selesai makan, 3. loe dah selesai minum, 4. ada 6 orang mengelilingi meja anda menunggu meja ini.
Tetapi.... ada makhluk, atau lebih tepatnya sekelompok makhluk yang secara kolektif, sensor dan kesadaran mereka terhadap dunia luar itu tidak nyala sama sekali. Mereka tenggelam di dalam pembicaraan intensif bersama dengan teman-temannya, tanpa peduli kalau 6 orang yg berdiri di samping meja itu sudah menunggu 10-15 menit.
Biasa kalau keadaan begitu, si uncle pemilik hawker akan datang. Dia akan menyuruh tukang bersih-bersih datang mengangkat semua piring kotor. Dia akan menyuruh tukang minuman mengangkat semua gelas bekas. Tetapi terhadap orang-orang tertentu, itu tetap tidak mempan!!!
Ada satu kali ketemu meja seperti itu, kita berdiri 15 menit, baru dapat meja di sampingnya (yg makanannya masih penuh waktu kita baru datang, tetapi setelah makan mereka langsung pergi). Kita duduk pesan makanan, makan, dan setelah kita makan 20 menit kemudian, mereka masih juga ngobrol terus. Kita cuma bisa geleng-geleng kepala.
Heran, ada orang yang bisa begitu egois, ga peduli akan lingkungannya. Apa mereka ga tau rasa malu? atau memang company mereka itu penuh dengan orang-orang tidak tau malu? Yang penting gue enak, loe mau mati hidup itu bukan urusanku?
===== kesan pesan =====
Saya bersyukur, bahwa saya berada di lingkungan orang-orang yang peduli sama lingkungannya. Bersyukur juga atas adanya orang2 egois tersebut, agar kita bisa belajar dari kejelekan mereka dan tidak berubah menjadi mereka.
Dunia ini bisa ada begitu banyak kesenjangan sosial, karena terlalu banyak orang hanya mementingkan sendiri. Semoga melalui pendidikan dan agama, semakin banyak orang dapat peduli pada lingkungan dan sesamanya.
Labels: Daily Trivia, Silly Culture
1 Comments:
At 1:43 pm , Ren Jie said...
Singapore is so small until you have to wait for a dining table to become available ... and squeeze with others shopping in Tampines Mall ... q up 30 minutes in Expo to pay for one small item ... these add to the "stress" in Singapore
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home