Simply Suhandy

Friday, June 22, 2007

Dilemma Penerjemahan Lagu

Lagu pujian yang sering kita pakai di gereja, umumnya adalah lagu inggris yang terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Salah satu hal yang harus dihadapi oleh semua penerjemah, terutama penerjemah lagu, adalah bagaimana menerjemahkan lagu itu dengan tepat.

Penerjemahan yang tepat adalah, bagaimana mencari tau makna yang diinginkan oleh penulis original, dan dituangkan ke dalam bahasa yang baru. Untuk penerjemahan buku, mungkin ini bukan masalah besar. Terkadang satu kalimat inggris memerlukan lebih dari satu kalimat indo untuk menjelaskan dengan benar, yah tinggal kalimatnya diperpanjang saja.

Tetapi hal ini tidak bisa diterapkan di dalam penerjemahan lagu. Di dalam satu lagu, berapa suku kata yang boleh dipakai itu terbatas oleh jumlah not lagu yang ada. Satu baris lagu yang terdiri dari 10 not lagu, tidak bisa diubah menjadi 20 not lagu.

Karena itulah, menjadi penerjemah lagu itu tidak gampang. Terutama menerjemahkan lagu ke bahasa Indo (karena limitasi bahasa kita). Penerjemah bisa memilih:
1. Memaksakan makna yang sepenuhnya, tetapi suku2 katanya banyak disingkat: spt m'r'ka (asal mereka), atau sbgai (sebagai). Artinya preserved, tetapi lagu tersebut kehilangan keindahan dan rima puisinya. contoh: Lagu2 di PBSR
2. Memberanikan untuk 'cut' makna lagu tersebut, untuk mencapai rima puitis yang sesuai, sehingga lagu tetap terdengar indah. contoh: Lagu2 di KJ/NKB

Itu juga salah satu sebab mengapa banyak lagu di KJ/NKB atau lagu worship lainnya yang artinya kok kurang dari lagu sebenarnya. Seandainya kita menyanyikan dari bahasa aslinya, maka rasa atau 'bau' dari lagu tersebut akan lebih mengena, dibanding dengan lagu indo.

Oleh sebab itulah, kita perlu mendukung bila ada penulis2 lagu indonesia yang berbakat dan mau menulis lagu rohani dalam bahasa indo langsung. Semoga Tuhan dapat menggerakkan talenta-talenta yang ada di GPBB untuk hal ini.

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

 

Free Blog Counter