Simply Suhandy

Friday, July 06, 2007

Kaki Terkilir.. ouch

Tahu ga rasanya kaki terkilir? rasanya seumur hidup ga pernah kakiku terkilir separah gini.

Tadi siang ada pertemuan dengan Wycliff. Tempatnya di ChinaTown Plaza. Saya sudah usahakan sampai di outram park MRT 20 menit lebih awal, untuk mencari gedung tersebut. Setelah berjalan barang 5 menitan, untuk confirm, saya tanya kepada orang di jalan. Ada dua orang, dan dengan yakinnya, mereka menunjukkan ke arah berlawanan. Wah gawat, saya pikir, salah jalan nih, jadi saya putar haluan.

Sambil jalan, saya buka sms di HP saya, cek kembali nama jalannya, apa sama dengan yang saya temui. Ga taunya, ada satu step yang saya miss. Sakitnya menusuk sampai ke otak. Dua tiga langkah pertama saya masih merasa sakit, terus rasa sakitnya hilang. Saya cuekin dah.

Jam 2 tepat, saya sampai di China Town Point, nah loh. Ini bukan China Town Plaza. Saya langsung telpon lagi Wycliff. Mereka bilang saya salah jalan. Jalan yang tadi pertama saya ambil itu benar, dan sebenarnya 100 langkah lagi sudah sampai di gedungnya.

Nah.. loh... ternyata saya sudah mengikuti petunjuk sesat yang diberikan orang jalanan, dan melupakan petunjuk yang sudah saya pelajari dari rumah. Saya begitu gampangnya menerima input mereka, tanpa menguji kebenaran mereka, karena mereka sampaikan dengan pede.

Pertemuan dengan direktur Wycliff berjalan dengan baik. Setelah kurang lebih sejam ngobrol, saya pulang. Di perjalanan pulang, kaki mulai terasa sedikit sakit. Saya pikir, tadi terkilir, belum diurut. Sampai di rumah, saya pakai counter pain, dan mengurut2 bagian yang sakit itu. Saya kira udah beres.

Sejam kemudian, tiba2 kakiku makin lama makin sakit. Ketika mau berdiri, kaki kanan itu dah lemas sekali, sakit sekali. Gimana nih, besok ada pelayanan di PP, lusa ada pelayanan di KU.

Jadi saya langsung telpon ke panti pijat yang biasa saya kunjungin di Jurong East. Yang Sheng Tang namanya. Yang kerja itu kebanyakan PRC, tapi ada juga orang malaysia dan lokal. Ibu2 semua, yang dari PRC kebanyakan PDMM (Pei Du Ma Ma), atau mami yang datang menemani anaknya yang sekolah di SG. Saya bilang, mau periksa kaki, dan akan tiba 30 menit kemudian.

Salah seorang pemijit yang senior yang melayani saya. Dia bilang luka ginian itu ga boleh diurut. Makin diurut makin bengkak. Pembuluh darahnya koyak. Kalo diurut, darah yang keluar makin banyak, makanya makin sakit. Kalau ga diurut malah mendingan. direndamkan di air panas dengan daun teh, kemudian dibalut dengan obat China. Ongkos 5 dolar. Murah meriah. Dapat segelas ginseng tea lagi. hehe... Biasanya saya pijit di sini 45 dolar untuk 90 menit. Tapi berhubung sudah tidak berpenghasilan, kemungkinan mampir untuk pijit udah sedikit sekali.

Teringat papa saya dulu jatuh di kamar mandi, Shin She nya sok tau, diurut2 gimana, dipaksa2in jalan. Sebulan ga sembuh2 malah tambah bengkak. Akhirnya periksa ke dokter pake X-ray, ternyata kaki papa saya patah 7 pecahan, dan ada yg mulai nyambung lagi, dengan posisi yg tidak benar. Akhirnya dioperasi, jadi ada belasan paku di kakinya. Tangan kanan saya dulu juga dirawat sama ShinShe yang sama itu tuh, akibatnya keempat potong tulang yang patah itu nempel jadi satu.

Inti dari insiden ini: kalau ga tau, jangan sok tau. Tidak semua luka itu boleh diurut.
Apalagi mencoba mengobati. Bisa membuat sakit tambah parah, baik buat diri sendiri, ataupun buat orang lain (kasus papa saya).

Kondisi saya sekarang dah baekan. Semoga besok ga tambah bengkak deh.

Labels:

1 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

 

Free Blog Counter