Pride.. and prejudice...
Apa itu pride? apa itu prejudice?
Pernahkah anda merasa kalau anda di'sepele'kan? Apa yang anda rasakan, seandainya anda adalah professional di suatu bidang, tetapi dichallenge oleh seorang yang sok tau, tetapi sebenarnya tidak tau apa2nya, dan orang itu berlagak lebih tau dari anda tentang bidang itu?
Ada pengalaman yang saya dengar dari seseorang. Dia adalah mahasiswa sekolah musik. Lagi pelayanan di satu gereja. Di gereja itu, dia melayani menjadi pemimpin pujian. Ada jemaat gereja itu yang ga berpendidikan musik, tetapi bisa nyanyi secara alamiah, pengalaman sudah lumayan, merasa perlu mengajar mahasiswa sekolah musik ini bernyanyi. Nah loh. Dari segi tehnik, mahasiswa ini sudah lebih tau dari jemaat ini. Dari segi membaca not, interpretasi lagu, jelas mahasiswa ini lebih pintar. Atas dasar apa jemaat ini meminta untuk 'mengajarkan' lagu kepada mahasiswa ini?
Apakah jemaat ini ga bercermin dulu? apakah dia layak? atau memang dia merasa lebih pintar dari mahasiswa tersebut? Bagaimana pula perasaan mahasiswa tersebut? Apakah dia merasakan ini sebagai bantuan, atau sebagai penghinaan terhadap dia dan sekaligus sekolah musiknya?
Dalam kehidupan sehari2, apakah hal serupa sering terjadi? Cerita di atas adalah cerita nyata. Saya merasa jemaat ini kurang respect kepada mahasiswa tersebut. Saya sendiri juga mengalami hal yang sama.
Sebagai orang yang gemar baca buku, pengetahuan umum yang saya ketahui itu lumayan luas. Tetapi seringkali yg saya kemukakan itu malah dianggap sebagai 'sampah' ketika saya sampaikan. Tidak jarang saya merasa sakit hati, ketika apa yang saya tau benar, ternyata dikalahkan oleh argumen seseorang yang hanya lebih pintar bicara, tetapi salah. Akibatnya? yah saya jadi sering emosi, naik darah ketika berargumentasi, hingga akhir2 ini, saya malah mengambil posisi diam, tidak mau kasih pendapat apa2 lagi. Toh, kalau kasih pendapat pasti akan dichallenge, atau nanti bikin diri sendiri jadi emosi, yah yang rugi kan diri sendiri.
Saya malah sekarang ini malah merasa ada orang2 tertentu yang prejudice terhadap saya (berarti saya sudah prejudice terhadap orang tsb). Pride saya, membuat saya 'membenci' orang2 tersebut. Saya cuma bisa berdoa, semoga setelah luka2 lama ini sembuh, saya bisa lebih open lagi terhadap orang2 tersebut. Toh, ketika saya tau sesuatu itu salah, dan tidak berusaha membenarkan, saya tetap berdosa kan? Tapi it takes time. Karena kondisi saya sekarang memang sangat down. Banyak orang yang saya rasakan tidak respect saya sama sekali. Suatu hari nanti saya akan sembuh.
Tuhan bantu aku untuk bisa mengampuni orang2 tersebut. Bantu aku untuk bisa melihat orang2 tersebut dengan mataMu.
Pernahkah anda merasa kalau anda di'sepele'kan? Apa yang anda rasakan, seandainya anda adalah professional di suatu bidang, tetapi dichallenge oleh seorang yang sok tau, tetapi sebenarnya tidak tau apa2nya, dan orang itu berlagak lebih tau dari anda tentang bidang itu?
Ada pengalaman yang saya dengar dari seseorang. Dia adalah mahasiswa sekolah musik. Lagi pelayanan di satu gereja. Di gereja itu, dia melayani menjadi pemimpin pujian. Ada jemaat gereja itu yang ga berpendidikan musik, tetapi bisa nyanyi secara alamiah, pengalaman sudah lumayan, merasa perlu mengajar mahasiswa sekolah musik ini bernyanyi. Nah loh. Dari segi tehnik, mahasiswa ini sudah lebih tau dari jemaat ini. Dari segi membaca not, interpretasi lagu, jelas mahasiswa ini lebih pintar. Atas dasar apa jemaat ini meminta untuk 'mengajarkan' lagu kepada mahasiswa ini?
Apakah jemaat ini ga bercermin dulu? apakah dia layak? atau memang dia merasa lebih pintar dari mahasiswa tersebut? Bagaimana pula perasaan mahasiswa tersebut? Apakah dia merasakan ini sebagai bantuan, atau sebagai penghinaan terhadap dia dan sekaligus sekolah musiknya?
Dalam kehidupan sehari2, apakah hal serupa sering terjadi? Cerita di atas adalah cerita nyata. Saya merasa jemaat ini kurang respect kepada mahasiswa tersebut. Saya sendiri juga mengalami hal yang sama.
Sebagai orang yang gemar baca buku, pengetahuan umum yang saya ketahui itu lumayan luas. Tetapi seringkali yg saya kemukakan itu malah dianggap sebagai 'sampah' ketika saya sampaikan. Tidak jarang saya merasa sakit hati, ketika apa yang saya tau benar, ternyata dikalahkan oleh argumen seseorang yang hanya lebih pintar bicara, tetapi salah. Akibatnya? yah saya jadi sering emosi, naik darah ketika berargumentasi, hingga akhir2 ini, saya malah mengambil posisi diam, tidak mau kasih pendapat apa2 lagi. Toh, kalau kasih pendapat pasti akan dichallenge, atau nanti bikin diri sendiri jadi emosi, yah yang rugi kan diri sendiri.
Saya malah sekarang ini malah merasa ada orang2 tertentu yang prejudice terhadap saya (berarti saya sudah prejudice terhadap orang tsb). Pride saya, membuat saya 'membenci' orang2 tersebut. Saya cuma bisa berdoa, semoga setelah luka2 lama ini sembuh, saya bisa lebih open lagi terhadap orang2 tersebut. Toh, ketika saya tau sesuatu itu salah, dan tidak berusaha membenarkan, saya tetap berdosa kan? Tapi it takes time. Karena kondisi saya sekarang memang sangat down. Banyak orang yang saya rasakan tidak respect saya sama sekali. Suatu hari nanti saya akan sembuh.
Tuhan bantu aku untuk bisa mengampuni orang2 tersebut. Bantu aku untuk bisa melihat orang2 tersebut dengan mataMu.
Fill my eyes oh my God
with the vision of the Cross
Fill my heart with love for Jesus.. the Nazarene
Fill my mouth with Thy praise
Let me sing through endless days
take my will, let my life... be wholly Thine
with the vision of the Cross
Fill my heart with love for Jesus.. the Nazarene
Fill my mouth with Thy praise
Let me sing through endless days
take my will, let my life... be wholly Thine
Labels: Personal
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home