House Cleaning Day...
Selasa, 16 Januari 2006, cerah
Hari ini ga masuk kantor lagi. Leave aku yang harus di-clear bulan ini masih ada 4 hari :).
Sibuk bersih2 rumah, bersih2 kamar sepanjang hari. Buang2 sampah, surat2 lama, dus2 bekas, barang2 rusak, sepanjang hari. Akhirnya kamarku dah 'layak' dikunjungi lagi.
Kalau dipikir2 mungkin kondisi kamar sekarang mirip dengan kondisi 3 tahun yang lalu. Bersih, dan rapih, barang2 disimpan pada tempatnya, tidak berserakan di lantai. 3 tahun yang lalu, adalah saat2 dimana saya putus kedua kalinya dengan pacarku yang pertama.
Mungkin dipikir2 aneh juga yah, seseorang yang tampil di luar giat dalam pelayanan di dalam gereja, tetapi mgkn kondisi hatinya berantakan seperti kondisi kamar. Manusia memang pintar memakai topeng, sehingga ketika berhubungan dengan orang kita selalu menampilkan keadaan yang kita ingin orang itu lihat.
Apa yang membuat saya mau membersihkan kamar? Gak... bukan karena saya dah pacaran lagi haha... tapi karena ada tamu mau datang. Bukan orang tua, karena ketika orang tua datang, kamar tetap ga saya bersihkan kok. Bukan calon pacar, hehe.. karena emang blon ada. Yang bakal datang adalah Valuator, atau orang yang akan menilai rumah kami. Rumah yang bersih, rapi, mungkin akan meningkatkan harga jual.... itu sebabnya selama beberapa hari ini kami sibuk bersih2 terus.
Kalau yang datang adalah orang gak dikenal yang mau 'menilai' rumah saja, saya harus repot2 bersih2 berhari2, sampai ambil leave... saya jadi berpikir, bagaimana kondisi 'rumah' hati saya, yang setiap hari dikunjungi oleh Tuhan Yesus? Terlalu sering kita mengabaikan hal yang tidak 'keliatan' dan merendahkannya dibanding dengan hal yang bisa dinilai dengan indera kita.
Kiranya hatiku dapat tetap bersih seperti rumahku, kamarku sekarang. Dan dapat tetap bersih, dan diisi dengan hal2 yang bermakna, bernilai kekal. Kiranya rumah hatiku ini bisa layak dihuni dan menjadi berkat bagi orang lain.
Hari ini ga masuk kantor lagi. Leave aku yang harus di-clear bulan ini masih ada 4 hari :).
Sibuk bersih2 rumah, bersih2 kamar sepanjang hari. Buang2 sampah, surat2 lama, dus2 bekas, barang2 rusak, sepanjang hari. Akhirnya kamarku dah 'layak' dikunjungi lagi.
Kalau dipikir2 mungkin kondisi kamar sekarang mirip dengan kondisi 3 tahun yang lalu. Bersih, dan rapih, barang2 disimpan pada tempatnya, tidak berserakan di lantai. 3 tahun yang lalu, adalah saat2 dimana saya putus kedua kalinya dengan pacarku yang pertama.
Mungkin dipikir2 aneh juga yah, seseorang yang tampil di luar giat dalam pelayanan di dalam gereja, tetapi mgkn kondisi hatinya berantakan seperti kondisi kamar. Manusia memang pintar memakai topeng, sehingga ketika berhubungan dengan orang kita selalu menampilkan keadaan yang kita ingin orang itu lihat.
Apa yang membuat saya mau membersihkan kamar? Gak... bukan karena saya dah pacaran lagi haha... tapi karena ada tamu mau datang. Bukan orang tua, karena ketika orang tua datang, kamar tetap ga saya bersihkan kok. Bukan calon pacar, hehe.. karena emang blon ada. Yang bakal datang adalah Valuator, atau orang yang akan menilai rumah kami. Rumah yang bersih, rapi, mungkin akan meningkatkan harga jual.... itu sebabnya selama beberapa hari ini kami sibuk bersih2 terus.
Kalau yang datang adalah orang gak dikenal yang mau 'menilai' rumah saja, saya harus repot2 bersih2 berhari2, sampai ambil leave... saya jadi berpikir, bagaimana kondisi 'rumah' hati saya, yang setiap hari dikunjungi oleh Tuhan Yesus? Terlalu sering kita mengabaikan hal yang tidak 'keliatan' dan merendahkannya dibanding dengan hal yang bisa dinilai dengan indera kita.
Kiranya hatiku dapat tetap bersih seperti rumahku, kamarku sekarang. Dan dapat tetap bersih, dan diisi dengan hal2 yang bermakna, bernilai kekal. Kiranya rumah hatiku ini bisa layak dihuni dan menjadi berkat bagi orang lain.
Labels: journal
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home