Do Re Mi... January 23
Selasa, 23 Januari 2007,
Pertama-tama: Happy Birthday Mag* (23) and J*(21)!!
Buat yang belum tau, Mag* adalah salah satu teman yang boleh dibilang paling mengenal saya hehe.... Thanks buat commentnya di blog kemaren.. Senang mendengar kabar tentang gereja di sana. BB sekarang ukuran nya dah ga kecil2 amat, tapi syukur masih bisa mengenal mayoritas orang. Nanti kalau makin berkembang yah ga tau yah...
Hari ini ... ngapain yah... ambil visa ke taiwan, terus ambil NS exemption letter... sekarang ini dalam rangka melaksanakan rencana convert ke singapore citizenship. Dulu aku pernah bilang, bahwa ga akan pernah mau convert ke singapore citizen. Sekarang berubah pikiran. Banyak sebabnya. karena dengan jadi citizen sini, ntar bisa memudahkan pelayanan ke negara2 lain. Paspor indo kan susah tembus daerah tertentu. Terus kalo mo pindah ke negara lain, juga lebih gampang. Anyway, aku sudah berubah pikiran. Tetapi loyalitas saya yang jelas masih ke indo.
Malamnya, barengan FJ* pergi ke BB, BS bagian wahyu untuk sabtu dua minggu yang akan datang. lumayan...
Ada sharing sedikit dari pembina PP, ka LS*. Ka LS* punya 3 anak, 2 sudah di SD kelas 4 dan 5, yang paling kecil baru masuk kelas 1. Rencananya mau masuk satu sekolah yang dekat rumah, ga perlu naek bus, tinggal jalan kaki. Tapi karena status masih foreginer, jadi prioritas itu setelah citizen dan PR. Ketika pendaftaran dibuka buat foreigner, ternyata semua tempat sudah diambil. Maklum, sekolahnya lumayan favorit. Biar alasannya ada 2 koko yang sudah disitu, tetap sudah ada 15 orang di waitinglist. Jadi ka LS terpaksa cari sekolah lain yang agak jauh. Sudah dapat sekolah, daftar, beli buku pelajaran, baju sekolah, bayar bus sekolah (karena agak jauh, jadi perlu bus). Namun ka LS tetap ga putus asa. Terkadang dia mampir ke sekolah yang dekat itu, nanyain apa ada tempat. Selalu dikatakan, kalau adapun, akan diberikan kepada 15 orang yg di waiting list. Suatu hari, mid desember, ka LS ditelpon sekolah tsb. Dikatakan ada satu murid yang baru mundur, mau ambil gak? langsung ka LS ambil. Terus bagaimana dengan seragam, buku, dan bus sekolah yg sudah dibayar? istri ka LS selama ini enggan mencuci baju seragam baru tsb, jadi baju itu dikembalikan dengan full refund. Buku teks sekolah, sudah ditulisin nama disampul. Setelah sampul dilepas, sekolah menerima, full refund. Bus sekolah juga memberikan full refund. Alasan kenapa slot 1 itu diberikan kepada ka LS, karena kalo diberikan kepada 15 orang di waiting list, ntar mereka beranteman. Jadi sembunyi2 diberikan kepada ka LS yang rumahnya dekat sana, dan anak2nya memang sudah dua yang sekolah di sana. Benar2 bersyukur atas pengalaman yang dialami oleh ka LS ini.
Pertama-tama: Happy Birthday Mag* (23) and J*(21)!!
Buat yang belum tau, Mag* adalah salah satu teman yang boleh dibilang paling mengenal saya hehe.... Thanks buat commentnya di blog kemaren.. Senang mendengar kabar tentang gereja di sana. BB sekarang ukuran nya dah ga kecil2 amat, tapi syukur masih bisa mengenal mayoritas orang. Nanti kalau makin berkembang yah ga tau yah...
Hari ini ... ngapain yah... ambil visa ke taiwan, terus ambil NS exemption letter... sekarang ini dalam rangka melaksanakan rencana convert ke singapore citizenship. Dulu aku pernah bilang, bahwa ga akan pernah mau convert ke singapore citizen. Sekarang berubah pikiran. Banyak sebabnya. karena dengan jadi citizen sini, ntar bisa memudahkan pelayanan ke negara2 lain. Paspor indo kan susah tembus daerah tertentu. Terus kalo mo pindah ke negara lain, juga lebih gampang. Anyway, aku sudah berubah pikiran. Tetapi loyalitas saya yang jelas masih ke indo.
Malamnya, barengan FJ* pergi ke BB, BS bagian wahyu untuk sabtu dua minggu yang akan datang. lumayan...
Ada sharing sedikit dari pembina PP, ka LS*. Ka LS* punya 3 anak, 2 sudah di SD kelas 4 dan 5, yang paling kecil baru masuk kelas 1. Rencananya mau masuk satu sekolah yang dekat rumah, ga perlu naek bus, tinggal jalan kaki. Tapi karena status masih foreginer, jadi prioritas itu setelah citizen dan PR. Ketika pendaftaran dibuka buat foreigner, ternyata semua tempat sudah diambil. Maklum, sekolahnya lumayan favorit. Biar alasannya ada 2 koko yang sudah disitu, tetap sudah ada 15 orang di waitinglist. Jadi ka LS terpaksa cari sekolah lain yang agak jauh. Sudah dapat sekolah, daftar, beli buku pelajaran, baju sekolah, bayar bus sekolah (karena agak jauh, jadi perlu bus). Namun ka LS tetap ga putus asa. Terkadang dia mampir ke sekolah yang dekat itu, nanyain apa ada tempat. Selalu dikatakan, kalau adapun, akan diberikan kepada 15 orang yg di waiting list. Suatu hari, mid desember, ka LS ditelpon sekolah tsb. Dikatakan ada satu murid yang baru mundur, mau ambil gak? langsung ka LS ambil. Terus bagaimana dengan seragam, buku, dan bus sekolah yg sudah dibayar? istri ka LS selama ini enggan mencuci baju seragam baru tsb, jadi baju itu dikembalikan dengan full refund. Buku teks sekolah, sudah ditulisin nama disampul. Setelah sampul dilepas, sekolah menerima, full refund. Bus sekolah juga memberikan full refund. Alasan kenapa slot 1 itu diberikan kepada ka LS, karena kalo diberikan kepada 15 orang di waiting list, ntar mereka beranteman. Jadi sembunyi2 diberikan kepada ka LS yang rumahnya dekat sana, dan anak2nya memang sudah dua yang sekolah di sana. Benar2 bersyukur atas pengalaman yang dialami oleh ka LS ini.
Labels: journal
2 Comments:
At 3:34 am , Mag said...
Thanks utk ucapan Happy Birthdaynya. 23 itu angka favoritku . Dulu aku kepikir pengen umur 23 menikah, dan ternyata bakal jadi kenyataan.
Aku menghadapi dilema yang sama ttg kewarganegaraan. Kalau menikah dengan warganegara Amerika, dapet green card gampang. Beberapa tahun kemudian bisa jadi warganegara Amerika Serikat. Dan paspor Amerika paling gampang dapet visa ke mana-mana (kecuali mungkin ke Timur Tengah :-p).
Anehnya, semakin jauh aku dari rumah, semakin aku sadar aku cinta Indonesia. Tidak dalam cara yang bombastis atau spektakuler, "hanya" merindukan makanannya yang ga dijamin bersih, jalanannya yang semrawut, korannya yang ga pernah kekurangan berita baik musibah, skandal politik dsb -- semuanya khas Indonesia. Aku baru pulang Tahun Baru kemarin, mengenalkan Tim ke keluarga, dan begitu balik langsung kangen Indonesia lagi.
Apakah Singapura mengijinkan kewarganegaraan ganda? Setahuku pemerintah Indo ga ngijinin.
Indonesia memang banyak kekurangannya. Tapi saat ini aku ga kebayang mengikrarkan kesetiaan pada negara lain. Punya paspor Indonesia adalah satu harga yang perlu dibayar.
Tapi tiap orang panggilannya lain-lain. Kalau hatimu berkata memang saatnya jadi warganegara Singapura, good luck on that. Aku pribadi PR Singapura pun ga mau, kasihan anak-anak :-p
At 12:47 pm , Suhandy Yao Wei Xuan said...
Indo ga ngijinin ganda sih. Tapi berdasarkan beberapa pengalaman, masuk ke indo dengan status orang LN itu jauh lebih respected, termasuk untuk pekerjaan misi. Creative access country, mgkn akan lebih gampang terima paspor SG dari pada indo.
Soal anak, pandangan aku dari dulu ga pernah berubah kok ;p.. Tapi kalau nantinya diberkati dengan istri dan anak... hmm... kita akan lihat apa yang harus dilakukan.:)
Waiting to hear your good news :)
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home