Slaving in Seoul (2)
Continued from previous blog:
Sambungan dari blog yang lalu. Saya dari Incheon internation airport di Seoul, di jemput oleh partner dari Korea. Namanya JO*, umur 47 tahun, perokok (di Korea, banyak yg merokok, sebel).
Dari Incheon, perjalanan ke Hotel (yg letaknya persis di sebelah office) memakan waktu hampir sejam. Karena di pesawat baru makan jam 5, jadi saya bilang ga lapar. Baru jam 8.30 sekarang. Jam 9.30 sampai di office, mulai dilontarkan pertanyaan2 tentang produk. Kenapa ini kenapa itu.
Di situ kerja dengan beberapa orang, Ju, yang sudah pernah conference call (suaranya lembut mirip HC), Kim-cowo, programmer, Kim-cewe, programmer, Chae-cowo programmer, satu lagi lupa namanya :p
Kondisi tubuh dah mulai lemah, dan lapar/dingin. Coba ini, coba itu, ditanya apakah aku lapar. Aku bilang iya, sekitar jam 11 gitu, dibelikan makanan ayam panggang, dengan salad dll. Makannya bareng2. Berenam.
Abis makan, kerja lagi, ngetest sana sini. JO* pulang. kita terus kerja. Mereka itu 'dedicated' banget. Ntah karena dipressure ama boss, atau memang semangat kerja mereka itu luar biasa. Kayaknya mereka ga pengen pulang gitu. Aku sendiri sudah makin lama makin merasa ga enak, jadi akhirnya bilang mau pulang. Itu jam 3 pagi.
Akhirnya, mereka mo pulang juga, jam 3.30 pagi aku tiba di kamar. Kamar hotel 15-15, Hotel Sejong (Sejong itu dari bahasa chinese Shi Zhong, adalah salah satu raja di dalam dinasti joseon yang terkenal). Terlalu cape untuk internet2 lagi di hotel. Duduk bengong, liat tv yang ga ada acara, mandi/berendam air panas. Tidur jam 4.
jam 5 terbangun lagi. Tidur lagi, jam 7 dapat morning call. Setelah penuh perjuangan, akhirnya turun 8.15 ke restoran sarapan. 8.30 ketemu orang2 dari company, terus berangkat ke H*Bank. H*Bank data center yg kita kunjungin ada di kota Bundang (bukan Bandung). Sekitar 45 menit dari company/hotel.
Jam 10 kita mulai masuk ke data center. Mulai install2, baru sekitar jam 11. Kita cuma punya waktu 2 jam (katanya), karena setiap competitor dapat 2 jam. jadi harusnya jam 12 udah keluar. Kita tetap bertahan, sampai jam 1. Ada competitor datang, kita tetap dibiarkan di dalam. sampai jam 3. competitor kedua datang, kita baru diusir.
Kalau masih ikutin ceritanya, berarti sadar, dari sarapan pagi jam 8, hingga jam 3, kita belum makan apa2. Berarti cocok, dengan judul blog ini. Slaving in Seoul :)...
cerita selanjutnya akan ditulis malam ini.... (to be continued)
Sambungan dari blog yang lalu. Saya dari Incheon internation airport di Seoul, di jemput oleh partner dari Korea. Namanya JO*, umur 47 tahun, perokok (di Korea, banyak yg merokok, sebel).
Dari Incheon, perjalanan ke Hotel (yg letaknya persis di sebelah office) memakan waktu hampir sejam. Karena di pesawat baru makan jam 5, jadi saya bilang ga lapar. Baru jam 8.30 sekarang. Jam 9.30 sampai di office, mulai dilontarkan pertanyaan2 tentang produk. Kenapa ini kenapa itu.
Di situ kerja dengan beberapa orang, Ju, yang sudah pernah conference call (suaranya lembut mirip HC), Kim-cowo, programmer, Kim-cewe, programmer, Chae-cowo programmer, satu lagi lupa namanya :p
Kondisi tubuh dah mulai lemah, dan lapar/dingin. Coba ini, coba itu, ditanya apakah aku lapar. Aku bilang iya, sekitar jam 11 gitu, dibelikan makanan ayam panggang, dengan salad dll. Makannya bareng2. Berenam.
Abis makan, kerja lagi, ngetest sana sini. JO* pulang. kita terus kerja. Mereka itu 'dedicated' banget. Ntah karena dipressure ama boss, atau memang semangat kerja mereka itu luar biasa. Kayaknya mereka ga pengen pulang gitu. Aku sendiri sudah makin lama makin merasa ga enak, jadi akhirnya bilang mau pulang. Itu jam 3 pagi.
Akhirnya, mereka mo pulang juga, jam 3.30 pagi aku tiba di kamar. Kamar hotel 15-15, Hotel Sejong (Sejong itu dari bahasa chinese Shi Zhong, adalah salah satu raja di dalam dinasti joseon yang terkenal). Terlalu cape untuk internet2 lagi di hotel. Duduk bengong, liat tv yang ga ada acara, mandi/berendam air panas. Tidur jam 4.
jam 5 terbangun lagi. Tidur lagi, jam 7 dapat morning call. Setelah penuh perjuangan, akhirnya turun 8.15 ke restoran sarapan. 8.30 ketemu orang2 dari company, terus berangkat ke H*Bank. H*Bank data center yg kita kunjungin ada di kota Bundang (bukan Bandung). Sekitar 45 menit dari company/hotel.
Jam 10 kita mulai masuk ke data center. Mulai install2, baru sekitar jam 11. Kita cuma punya waktu 2 jam (katanya), karena setiap competitor dapat 2 jam. jadi harusnya jam 12 udah keluar. Kita tetap bertahan, sampai jam 1. Ada competitor datang, kita tetap dibiarkan di dalam. sampai jam 3. competitor kedua datang, kita baru diusir.
Kalau masih ikutin ceritanya, berarti sadar, dari sarapan pagi jam 8, hingga jam 3, kita belum makan apa2. Berarti cocok, dengan judul blog ini. Slaving in Seoul :)...
cerita selanjutnya akan ditulis malam ini.... (to be continued)
Labels: business trip, journal
1 Comments:
At 3:34 pm , fizboy said...
take care suh
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home