Life is so short - don't regret
Hidup ini sangat pendek. Di dalam Alkitab ataupun dalam chinese sayings: 人生七十古来稀 (ren sheng qi shi gu lai xi) artinya, manusia yang hidup sampai 70 tahun itu, dari dulu itu tidak banyak.
Pertanyaan yang harus kita renungkan di sini adalah, apakah yang terpenting:
1. panjang atau pendeknya umur kita? atau
2. seberapa bermaknanya kita telah menghidupi hidup kita?
Ada orang yang bisa panjang umur, tetapi hidupnya tidak membawa berkat/dampak positif. Atau bahkan ketika dia berada di satu komunitas, semua orang membenci dia. Di dalam project saya di UOB dulu, saya berhadapan dengan orang demikian. Dia ga bisa kerja, selalu mencuri kredit, melempar blame, dan menjilat atasan. Dia dibenci oleh semua vendor, dan juga semua anggota tim dia. Boleh dikatakan selain boss dia yang dia jilat, tidak ada satu orang pun yang menyukai dia. Sampai akhirnya lebih dari setengah tim dia pindah atau berhenti.
Ada orang yang hidupnya pendek. Tetapi di dalam pendek hidupnya, dia malah membawa banyak orang lebih dekat lagi kepada Tuhan. Dia tidak perlu menghasilkan karya yang hebat seperti Mozart yang juga mati muda. Atau seperti Kartini yang memperjuangkan pendidikan untuk kaum wanita. Seorang anak cacat mungkin bisa membawa orangtuanya lebih bersandar lagi kepada Tuhan. Dan mungkin itulah tugas yang sudah diembankan Tuhan kepadanya.
Hidup ini bukan suatu perjalanan mencari kekayaan, gelar, pengetahuan, ketenaran. Itu semuanya bagus, tetapi apakah itu yang terpenting? dalam mencapai semua itu apakah kita sudah meruntuhkan banyak jalan dan jembatan? Ingat, semua itu akan hilang ketika kita meninggalkan dunia ini.
Keberhasilan dalam hidup ini diukur dari berapa jembatan yang sudah kita bangun, berapa hubungan yang sudah kita pulihkan, termasuk hubungan sesama kita dengan Tuhan. Tuhan menempatkan banyak orang di sekeliling kita, sudahkah kita bersinar bagiNya?
Apabila kita bisa say "Hi" hari ini kepada teman kantor kita, mengatakan "I Love You" kepada suami/istri kita, itu semua anugerah. Adakah orang yang sudah kita sakiti, dan kita belum meminta maaf kepadanya? jangan ditunda, karena anda tidak tahu kapan anda akan dipanggil oleh Tuhan. Anda juga tidak tau, kapan dia akan dipanggil oleh Tuhan.
Hidup ini sangatlah pendek. Jangan menunda, agar anda tidak kecewa. Tuhan memberkati.
Pertanyaan yang harus kita renungkan di sini adalah, apakah yang terpenting:
1. panjang atau pendeknya umur kita? atau
2. seberapa bermaknanya kita telah menghidupi hidup kita?
Ada orang yang bisa panjang umur, tetapi hidupnya tidak membawa berkat/dampak positif. Atau bahkan ketika dia berada di satu komunitas, semua orang membenci dia. Di dalam project saya di UOB dulu, saya berhadapan dengan orang demikian. Dia ga bisa kerja, selalu mencuri kredit, melempar blame, dan menjilat atasan. Dia dibenci oleh semua vendor, dan juga semua anggota tim dia. Boleh dikatakan selain boss dia yang dia jilat, tidak ada satu orang pun yang menyukai dia. Sampai akhirnya lebih dari setengah tim dia pindah atau berhenti.
Ada orang yang hidupnya pendek. Tetapi di dalam pendek hidupnya, dia malah membawa banyak orang lebih dekat lagi kepada Tuhan. Dia tidak perlu menghasilkan karya yang hebat seperti Mozart yang juga mati muda. Atau seperti Kartini yang memperjuangkan pendidikan untuk kaum wanita. Seorang anak cacat mungkin bisa membawa orangtuanya lebih bersandar lagi kepada Tuhan. Dan mungkin itulah tugas yang sudah diembankan Tuhan kepadanya.
Hidup ini bukan suatu perjalanan mencari kekayaan, gelar, pengetahuan, ketenaran. Itu semuanya bagus, tetapi apakah itu yang terpenting? dalam mencapai semua itu apakah kita sudah meruntuhkan banyak jalan dan jembatan? Ingat, semua itu akan hilang ketika kita meninggalkan dunia ini.
Keberhasilan dalam hidup ini diukur dari berapa jembatan yang sudah kita bangun, berapa hubungan yang sudah kita pulihkan, termasuk hubungan sesama kita dengan Tuhan. Tuhan menempatkan banyak orang di sekeliling kita, sudahkah kita bersinar bagiNya?
Apabila kita bisa say "Hi" hari ini kepada teman kantor kita, mengatakan "I Love You" kepada suami/istri kita, itu semua anugerah. Adakah orang yang sudah kita sakiti, dan kita belum meminta maaf kepadanya? jangan ditunda, karena anda tidak tahu kapan anda akan dipanggil oleh Tuhan. Anda juga tidak tau, kapan dia akan dipanggil oleh Tuhan.
Hidup ini sangatlah pendek. Jangan menunda, agar anda tidak kecewa. Tuhan memberkati.
Labels: Morning glory
1 Comments:
At 1:47 pm , Julianto Cahyadi said...
Hi Suh,
I have recently tagged you in my blog post.
You may want to check it out and share some of your secrets.. as you know, life is indeed short.. we want to know everyone secrets so we can know the person better.. so we can love the person better ... etc etc etc :D
Thanks! :)
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home