Simply Suhandy

Saturday, May 12, 2007

Kebenaran, haruskah diperjuangkan?

Kebenaran dalam informasi di internet

Hampir semua pengguna internet mempunyai email account. Dari email itu, kita bisa berbagi informasi dengan orang lain. Tentu saja informasi yang dibagikan, ada yang benar, ada yang tidak benar.

Contoh, sekarang ini banyak sekali chain mail yang beredar, di dalamnya berisi informasi palsu yang kedengarannya benar. Ada banyak hal yang dibikin sedemikian rupa, sehingga kelihatannya seperti kebenaran, antara lain, tentang NASA yang menemukan adanya satu hari yang hilang, untuk mengkonfirmasikan hilangnya satu hari yang tercatat di dalam alkitab. Dengan mengutip nama beberapa authority, atau menggunakan beberapa kata ilmiah, seringkali berita-berita palsu itu dianggap menjadi kebenaran dan disirkulasikan.

Sekalipun kita bukanlah orang yang pertama merekayasa cerita palsu tersebut, tetapi dengan turut menyebarkan berita palsu tersebut, tanpa menyelidiki terlebih dahulu kebenarannya, kita sudah bersalah. Perlu ada kesadaran untuk menguji informasi informasi yang didapat di internet, sebelum turut menyebarkan fitnah/gossip internet.

Tentu saja, ketika teman kita membagikan berita yang tidak benar itu, itu hanya semata semangat ingin 'berbagi' sesuatu yang dianggap baik. Motivasi itu adalah baik. Karena itu dalam memberitahukan kebenaran kepada yang bersangkutan, harus dilakukan dengan penuh kasih. Jangan menuduh. Pengalaman dulu waktu lagi kuliah di NTU, ketika saya menegur teman saya dengan sedikit keras, bukan hanya tidak membangun, malah meruntuhkan hubungan dengan teman saya.


Kebenaran dalam menyanyikan lagu pujian

Memuji Tuhan adalah bagian yang dalam kehidupan setiap orang kristen. Memuji Tuhan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Ada yang melalui doa. Ada yang melalui lagu pujian. Ada yang melalui perbuatan lainnya juga.

Setiap composer dari zaman dulu sampai zaman sekarang, bergumul berat untuk menciptakan lagu yang bisa kita pakai untuk memuji Tuhan. Bagaimana mereka menempatkan note lagu dan kata-kata, mempunyai maksud mereka tersendiri. Kita bersyukur, bahwa kita mempunyai banyak lagu yang bisa kita pakai untuk memuji Tuhan, karena itu, kita harus berusaha sebisa menyanyikan lagu tersebut, sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh composer.

Salah satu lagu yang kerap kali salah dinyanyikan adalah lagu "Bukan karna kebaikanmu" yang diciptakan oleh ibu Rahmiati. Lagu yang diciptakan dengan pola nada yg begitu dinamis, triplet2 yang membantu penghayatan ke arti kata lagu, seringkali dihilangkan, dan dijadikan menjadi lagu2 dengan quiver dan semi quiver yang serba monoton.

Apakah saya harus menegur orang itu secara langsung, bahwa dia salah nyanyi? atau haruskah saya membiarkan kesalahan dia berlangsung, dan makin menyebar (seperti email di atas)?.

Banyak orang yang tidak menganggap penting akan hal ini. Haruskah hal ini diperdebatkan? Harusnya kebenaran ini diperjuangkan?

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

 

Free Blog Counter