Simply Suhandy

Friday, March 30, 2007

NTUC Fair Price honour their promise

Kemaren (29/3/07) abis makan siang, bareng teman2 kantor ke NTUC untuk belanja. Mau beli shampoo karena yang dirumah sudah habis. Harga shampoo rata2 mahal, tapi HC tunjukin ada special bundled package. Pantene Shine hairfall control, 750ml + 200ml harganya 11.8. Jadi beli itu deh, plus satu botol gede pipakao (obat batuk cap ibu dan anak).

Waktu sampai kantor, kepikiran, kok dua barang itu harganya bisa 19.80 ? pipakao kalo ga salah sekitar 6 dolar, shampoo 11.8, harusnya 17-8 dolar. cek bonnya. Eh harga shampoo di sana tercantum 13.90. Ada nomer telpon NTUC di sana. Saya telp untuk bilang ada kesalahan. 2.10 emang ga banyak, tapi tetap harus ditagih. Dari NTUC, mereka mengatakan silakan datang, bawa barangnya dan receiptnya, nanti mereka akan 'settle'.

Hari ini, waktu lunch, saya dah bawa shampoo tsb, dengan bon. Habis lunch, ke NTUCnya langsung. Cek di counter, eh, promosi yang 11.8 sudah dicabut, ga ada lagi. Saya bilang ke kasir mengenai hal ini, dan bilang kemaren dah telpon. Kasir ditutup dan Managernya dipanggil.

Setelah beberapa saat, saya mampir dan menanyakan apakah 2.10 akan dikembalikan dalam voucher, atau aku harus belanja. Dia suruh belanja. Jadinya aku beli sebotol sirup seharga 4.5 dolar, jadi bisa bayar sisanya berapa. Managernya bilang, masih ga cukup... dia bilang, karena kesalahan mereka, maka mereka memberikan shampoo seharga 13.90 itu gratis. Jadi aku harus beli barang2 seharga 13.90, atau aku ditawarkan satu paket shampoo itu lagi. Shampoo 2 Liter mau pakai sampai zaman apa? hehe.. akhirnya aku beli beberapa botol sirup dan pipakao lagi.

All in all... senang dapat sirup dan pipakao gratisan. Saya sebenarnya cuma mengharapkan uang sisa 2.10 tetapi dikasih lebih... benar2 tak terduga.. :)

two thumbs up for NTUC for their policy to honour their promise, for their mistakes!!

Labels:

Sunday, March 25, 2007

Sightseeing in Seoul (2)

Continued from previous posting.

Pagi jam 8.30 turun buat sarapan. 8.50 akan dijemput untuk tour. Kita mengunjungi GyeongBokGung (Jing Fu Gong). Salah satu dari 5 istana yang ada di kota Seoul. Banyak bangunan2 yang diliat, difoto. ruang tidur raja, ruang tidur ratu, ruang tidur putra makota, dapur, kantor raja waktu musim panas, kantor raja waktu musim dingin, tempat belajar
raja, pustaka raja.... Seperti yang ada dalam film Dae Jang Geum deh.

Istana ini pernah mengalami banyak kerusakan, dan tahun 1500an pernah dibakar oleh Jepang. Memang orang Jepang zaman dulu itu agresif sekali sih.

Ginseng Center. Korea terkenal dengan Ginsengnya, yang katanya paling bagus dibanding dengan yang di Cina ataupun US. Itu dikarenakan kondisi iklim yang mendukung. Ginseng yang dewasa bisa mirip manusia, dan konon ceritanya memang kalau sudah dewasa Ginseng itu punya 'jiwa' sendiri dan bisa lari/jalan sendiri. Di sana, ketemu yang jualan orang indo juga. Tapi hehe, sekalipun sudah ditawarin gimana, ga beli apa2 juga. Soalnya mahal sih.

Amethyst Factory. Korea juga terkenal dengan tambang Amethystnya. Sejenis kristal ungu. Dibanding dengan kristal warna putih, katanya kristal ungu memerlukan tambahan ratusan ribu tahun sebelum warnanya berubah jadi ungu. Sempat beli dua kalung buat dede dan mama.

Insadong Antique Alley. Di sepanjang jalan banyak yang jualan barang antik, baik yg benar2 antik atau yg antik bikinan sendiri. Terus juga banyak barang2 hasil kreasi sendiri. Beli beberapa gelas keramik yang unik. Lumayan, harganya ga terlalu mahal dan bisa jadi oleh2 yg bagus.

ChangDeokGung. Salah satu istana dari 5 istana yg ada. Chang De Gong. Di sini katanya banyak adegan drama Dae Jang Gum diambil. Istananya lebih besar daripada GyeongBokGung, dan lebih terawat, karena itu keman2 kita diawasin. Tour guidenya ngomong chinese.

Jam 5 gitu pulang ke hotel. Malamnya saya sempat jalan2 sekali lagi ke NamDaeMun untuk beli2 seaweed. Ambil foto2 dari pintu gerbang NamDaeMun itu sendiri. Terus pulang ke hotel lagi, siap2 untuk pulang ke sg besok.

Kata receptionist, besok bakal ada demo di sepanjang jalan menuju ke airport, jadi saya disuruh berangkat jam 7.30 pagi (flightnya 11.30). Sebel, jadi ga bisa belanja paginya.

Pagi bagun jam 6.30, mandi, sarapan dan berangkat. Bayar bus 8000 won. Syukur, sampai di airport sebelum jam 9. Mungkin demonya belum mulai. Ngurusin bill telepon yang ternyata mahal, sekitar 270ribu won (2.7 juta rupiah).

Checkin jam 10 gitu. Di samping boarding gate, ada satu cultural department yang memperkenalkan kepada turis tentang kerajinan tangan korea, membuat kotak dan pouch. Saya bikin satu pouch sendiri (well, 90% sudah jadi tadinya, turis cuma complete last 10%). Abis itu saya minta difoto ama cewe yang ngajarin bikin pouch itu.

Akhirnya bakal tinggalin negeri ginseng ini. Kapan yah aku kembali. Kalau ada bisnis prospek, kemungkinan bakal balik lagi. tapi, aku ada rencana studi, jadi gak tau juga nantinya bagaimana. Tuhan yang tau jalannya deh.

Overall, trip ke korea ini sangat memorable. Di sg gak bakal banyak makan kimchi seperti di sini lagi :).

Labels: , ,

Sightseeing in Seoul (1)

Continued from previous posting... (walaupun judulnya beda... )

Hari jumat di Seoul. Hari ini mestinya ga ada kerjaan lagi di kantor partner. Tetapi pagi jam 10 ada rapat singkat dengan satu company baru, yang ingin tau lebih banyak tentang produk kami EA*. Dia berusaha menjual EAG ke S*, dan ingin tau apakah kami bisa menambah beberapa feature yang diperlukan.

Jam 10 kurang 5 menit, ketika saya sedang turun ke lobby untuk sarapan, sudah ditelpon oleh cewe yang suaranya manis itu :). Ternyata mereka datang tepat waktu. Ternyata bukan hanya suaranya saja yang ok, tampangnya juga ok loh. Bosnya mr. Bang ada di samping, dan juga sangat ganteng. Kesannya perfect match deh.

Saya bilang, saya lagi mau sarapan, jadi mereka terpaksa ikutan saya ke ruang makan. Mesan lemon tea, dan kopi. Sambil makan dan diskusi (untungnya dua orang ini bahasa inggrisnya lumayan bagus), saya sempat telpon ke singapore dan menyampaikan info bahwa ini project yg lumayan gede. Feature2 yang diperlukan mungkin bisa dipush lebih awal. Yah semoga project ini jadi deh.

Siangnya, saya makan siang sendirian di satu restoran. Makan shabu-shabu sapi. Sulit juga mau cari makanan kalau ga ngerti bahasa korea. Harus cari restoran yang menunya ada tulisan inggris. Terus pakai tunjuk2. Habis 7500 won. keluar restoran lupa minta receipt. Perlu itu untuk claim. Untungnya waktu kembali orangnya masih mau ngasih receipt.

Saya sempat mampir ke kantor lagi. Ketemu sama team di sana lagi ngopi di lantai paling atas. Sempat Foto2. Kim pernah menjanjikan akan mencarikan uang koin 1 won buat saya, dan dia bawakan :). Thanks Kim Jin Hee. Masih single tuh cewe dan seumuran dengan aku... kristen lagi haha..., ternyata sebagian besar orang di kantor itu kristen. Tetapi ga gitu serius. Tidak mesti ke gereja hari minggu, merokok, etc.. kesannya jadi mirip orang2 di indo.

Pamitan dari kantor, saya jalan2 sendiri ke NamDaeMun (Nan Da Men) artinya Pintu Besar di Selatan. Dulu Seoul itu namanya Kota HanYang, dan ada tembok besar mengelilingi. Satu kota itu ada 4 pintu besar, DongDaeMun (Timur), NamDaeMun(Selatan), SeoDaeMun(Barat), BukDaeMun(Utara). Di NamDaeMun itu ada satu pasar yang merupakan pasar yang paling bersejarah. Bisa beli seaweed, barang pecahbelah, makanan2 kecil lainnya di sana. Saya ga beli apa2 sih di sana, takut kena tipu, karena mereka jelas tau saya itu bukan orang local.

Di NamDaemun, kebanyakan orang berbicara kepada saya dalam bahasa Jepang. Mungkin karena sedikit mirip? atau memang karena banyak turis dari Jepang yang datang. Di mana2 Nandesuka, nandesuka.. kedengarannya seperti ... apa deh yang ade suka... haha..

Di korea sempat juga belajar bahasa korea sedikit: 0 sampai 10 itu: kung, il, i, sam, sa, o, ryuk, ch'il, ph'al, ku, sip. kalau mau tanya 'ini apa', i gat i muat ipnika. 'minta tolong' do wao cho. tentu saja 'kamsa hamida' dan 'ahnyeong haseo' udah tau. Yang paling penting adalah 'chee song hamida' I am sorry, dan 'han guk mael bo theo', aku ga ngerti bahasa korea.

Waktu lagi window shopping, dapat telepon dari kantor di korea. Katanya boss mereka mau ngajakin makan malam. Mau traktir. Saya jadi jalan balik dari NamDaeMun ke kantor. kurang lebih 20 menit. Eh taunya mereka makan di daerah NamDaeMun juga, jadi jalan balik lagi.. cape tau.. bolak balik gitu.. ehehehe...

Makan malamnya Bulgogi ala Korea, dengan berbagai makanan sampingan seperti biasanya. Minum red wine. Abis itu sempat diajak jalan2 ke department store, liat2 barang, ga beli sih.. soalnya barang2 di korea benaran mahal2 banget.

Sampai di hotel, booking untuk satu tour satu hari penuh besoknya. Terus tidur.

To be continued...

Labels: , ,

Saturday, March 24, 2007

Slaving in Seoul (4)

Continued...

Hari senin, jam 12 sampai di kantor, lunch bersama. Setelah itu saya kira mau ke IBM, tetapi setelah ditunggu2, ga jalan2. Sekitar jam 7an gitu, kita diajak makan malam, terus dibilang ga jadi ke IBM hari itu, karena IBM ga siap.

Besok pagi2 disuruh ke kantor jam 9 tepat. Jam 9, mereka mulai packing, bawa komputer, server, kabel2 etc, siap berangkat ke IBM. Jam 10 kita jalan. Sampai di sana, kiranya udah bisa langsung install program, eh... saya bete, sudah dibilangin harus nyiapin oracle id, root id, untuk install di AIX, ternyata pada ga ada semua, harus pinjam sana sini. Sampai jam 12 gitu, baru kira2 mulai kerja, tapi sudah waktu makan siang.

Habis makan siang, mereka baru mulai install oracle. Mereka bawa DVDnya, tetapi servernya ga ada DVD drive.. kalo FTP harus makan 2 jam.. gila aja. Akhirnya mondar-mandir, bisa pinjam satu DVD drive buat dimount, dan bisa install dari sana.... tapi jangan terlalu happy dulu.. install dan konfigurasi semuanya baru selesai jam 7 malam gitu. Gila aja... kapan kerjaan mau selesai kalo gitu? Saya sih sudah prediksikan bakal kerja non stop hingga pagi, hingga benchmark testingnya selesai.

Jam 8 gitu kita selesai makan malam, dan saya mulai install bagian program saya. Selain itu harus pusingin gimana nyiapin data yang banyak untuk testing. Syukur, team dari Singapore membantu, sehingga jam 2 pagi, kita akhirnya punya data yg cukup untuk testing. Jam 3 gitu mulai testing, dll, dan baru jam 7.30 pagi testing selesai. Dalam proses testing itu banyak argument (saya ngomong inggris, yg lain ngomong korea :). Sebel sih, mereka itu kesannya sangat sombong, tetapi mungkin juga karena stress, jadi kesannya emosian. Jam 5 sampai jam 6 itu semuanya dah tidur, dan saya kerja sendiri dibantu tim dari singapore. Untuk masalahnya beres, kalo gak besoknya bagaimana?

Jam 8an, kita berangkat ke H*Bank untuk diuji solusi kita. Dibagi 2 team. Satu team di bagian benchmark testing, satu team lagi di bagian functional testing. Yang sebel itu, mereka itu sangat2 premature dalam hal benchmark testing, jadi ga ngerti sama sekali tentang tuning. Bisanya cuma nuduh, kenapa produk kamu begini begitu. Syukur, sekalipun hasil di benchmark testing kurang memuaskan, di bagian functional testing, hasil kami lumayan bagus. Pihak H*Bank sangat puas dengan feature2 yang ada di produk kami.

Jam 3an, (dari pagi belum sarapan) kita pergi makan siang. Minum Soju. Syukur project sudah selesai. Jam 6 gitu, baru pulang ke rumah masing2. Tidur sampai jam 12 bangun lagi, lapar, masak mie kimchi satu bungkus lagi, untuk dinner... terus tidur lagi... rasanya badan itu sangat tidak enak, sedikit demam kesannya, sakit tenggorokan, jerawatan.. yah gimana ga sakit kalau kerjanya nonstop gitu.

Esoknya, disuruh ke kantor jam 9, tetapi jam 9 saya telpon ke mereka, bilang demam, ga bisa datang. Jam 1 gitu baru datang, diajak makan siang, terus balik kantor lagi. Makan Bulgogi di seberang kantor. Ada teman korea satu di dalam team, namanya Chae, yang sejak lemburan di IBM sudah sakit, (saya kasih panadol), waktu itu dia baekan, tetapi hari ini bibirnya bengkak, dan setelah ke dokter, dokternya suruh dia ke rumah sakit spesialis untuk periksa. Saat ini dia masih istirahat di rumah. Mungkin infeksi di mulut + ga cukup istirahat jadi parah. Semoga dia cepat sembuh.

Hari kamis jam 7 malam, makan bareng Kim dan Joo, katanya ada budget 100k won untuk kita. Jadi kita makan bbq daging sapi, plus minum soju. Dilanjutkan dengan ngemil makanan ringan di satu bar, dengan minum bir. Total habis 70k won. Jam 10 malam pulang tidur.

Hari Jumat-Minggu adalah waktu free saya sekarang. Jumat pagi bakal ada rapat dengan satu company lain untuk satu product lagi. Tapi itu mestinya santai. Setelah itu saya bakal jalan2 dan tour. Akhirnya masa2 sibuk di Seoul berakhir dan diakhiri dengan masa2 santai.

Selebihnya akan saya lanjutkan di posting berikutnya.

to be continued

Labels: ,

Thursday, March 22, 2007

Slaving in Seoul (3)

continued...

Updatenya telat, karena memang situasi tidak memungkinkan.

Hari minggu tanggal 18 siang, kita dibawa ke Wagung, untuk makan siang. Authentic Korean BBQ kalo boleh saya bilang. Mirip dengan satu film korea yg pernah ditontoni, restoran ini dindingnya seperti ditutup dengan plastik tebal (bukan kaca), matahari bisa tembus dari atas ataupun dari samping. Di dalam restorannya ada tungku pemanas. BBQnya pake arang benaran. Di sekeliling restoran ada balok2 kayu benaran yang gede2. Kalo di sg, ada juga yang seolah ada balok2 kayu, tapi dari semen/beton semua.

Kita makan steak yang dipanggang di atas kompor BBQ pake arang tsb. Side dishnya ada Cabe, kimchi, soup dari kacang kedelai, kimchi, bubur pakai nasi gosong (tradisional korean food), bi bim bap, dan lain2.

Habis makan, kita jalan2 ke satu danau, yang di tengahnya ada satu tempat bungee jumping paling tinggi di korea. Seru juga, melihat orang2 terjun dari atas. Untung aku gak disuruh ikutan, bisa2 jantung copot. Di danau itu juga, disuguhi satu makanan yang lain dari yang lain, yaitu ulat rebus. Orang korea berusaha jelaskan "Before Butterfly", artinya sebelum ulat itu menjadi kupu2 haha.

Jam 7 lebih kembali ke H* Bank, untuk melanjutkan setup yang belum selesai. Setelah berjuang selama 3 jam, hingga jam 10 malam, akhirnya kita diusir juga. Testnya belum sempurna, tetapi telah diusahakan sebaik mungkin. Besok masih bisa lanjutkan di IBM. Kami diantarin pulang, dan di jalan dibeliin 2 bungkus mie instant kimchi... tapi... kita ga diajakin makan malam..hiiks... terpaksa masak kimchi noodle di kamar buat dinner.

Berhubung sudah cape sekali, dan saya sejak turun dari pesawat belum benar2 istirahat, esoknya saya diminta masuk kantor jam 12 siang. Katanya mau ke IBM habis itu.

To be continued

Labels: ,

Monday, March 19, 2007

Slaving in Seoul (2)

Continued from previous blog:

Sambungan dari blog yang lalu. Saya dari Incheon internation airport di Seoul, di jemput oleh partner dari Korea. Namanya JO*, umur 47 tahun, perokok (di Korea, banyak yg merokok, sebel).

Dari Incheon, perjalanan ke Hotel (yg letaknya persis di sebelah office) memakan waktu hampir sejam. Karena di pesawat baru makan jam 5, jadi saya bilang ga lapar. Baru jam 8.30 sekarang. Jam 9.30 sampai di office, mulai dilontarkan pertanyaan2 tentang produk. Kenapa ini kenapa itu.

Di situ kerja dengan beberapa orang, Ju, yang sudah pernah conference call (suaranya lembut mirip HC), Kim-cowo, programmer, Kim-cewe, programmer, Chae-cowo programmer, satu lagi lupa namanya :p

Kondisi tubuh dah mulai lemah, dan lapar/dingin. Coba ini, coba itu, ditanya apakah aku lapar. Aku bilang iya, sekitar jam 11 gitu, dibelikan makanan ayam panggang, dengan salad dll. Makannya bareng2. Berenam.

Abis makan, kerja lagi, ngetest sana sini. JO* pulang. kita terus kerja. Mereka itu 'dedicated' banget. Ntah karena dipressure ama boss, atau memang semangat kerja mereka itu luar biasa. Kayaknya mereka ga pengen pulang gitu. Aku sendiri sudah makin lama makin merasa ga enak, jadi akhirnya bilang mau pulang. Itu jam 3 pagi.

Akhirnya, mereka mo pulang juga, jam 3.30 pagi aku tiba di kamar. Kamar hotel 15-15, Hotel Sejong (Sejong itu dari bahasa chinese Shi Zhong, adalah salah satu raja di dalam dinasti joseon yang terkenal). Terlalu cape untuk internet2 lagi di hotel. Duduk bengong, liat tv yang ga ada acara, mandi/berendam air panas. Tidur jam 4.

jam 5 terbangun lagi. Tidur lagi, jam 7 dapat morning call. Setelah penuh perjuangan, akhirnya turun 8.15 ke restoran sarapan. 8.30 ketemu orang2 dari company, terus berangkat ke H*Bank. H*Bank data center yg kita kunjungin ada di kota Bundang (bukan Bandung). Sekitar 45 menit dari company/hotel.

Jam 10 kita mulai masuk ke data center. Mulai install2, baru sekitar jam 11. Kita cuma punya waktu 2 jam (katanya), karena setiap competitor dapat 2 jam. jadi harusnya jam 12 udah keluar. Kita tetap bertahan, sampai jam 1. Ada competitor datang, kita tetap dibiarkan di dalam. sampai jam 3. competitor kedua datang, kita baru diusir.

Kalau masih ikutin ceritanya, berarti sadar, dari sarapan pagi jam 8, hingga jam 3, kita belum makan apa2. Berarti cocok, dengan judul blog ini. Slaving in Seoul :)...

cerita selanjutnya akan ditulis malam ini.... (to be continued)

Labels: ,

Slaving in Seoul (1)

Pernah nonton film sleepless in Seattle?
yang gue alamin kurang lebih sama... at least bagian sleep-less nya. Kurang tidur sih.
Jadi enaknya ganti jadi Slaving in Seoul. Kenapa Slaving?

Hari kamis, ketika masih di UOB, mendapat kabar kalo aku disuruh ke Korea. Surat2 semua dipersiapkan, untuk apply visa ke Korea. Jumat pagi ke Kedubes Korea di Goldbell Tower, di scotts road untuk daftar. Katanya perlu 4 hari untuk keluar visanya. Lewat travel agency juga sama. Jadi baru hari rabu dapat visanya.

Miracle does happen. But maybe not for the benefit of me. Company yg ngundang saya untuk datang ke korea itu punya kenalan di kedubes Korea. Setelah ditelpon, Visa saya langsung 'jadi'. Jam 3 sampai ke kedubes untuk ngambil Visa. total 48 dolar (belum tambah taxi pulang pergi 2 kali).

Setelah itu, dapat telpon dari Korea. Mau minta aku untuk berangkat malam itu? wah.. gile aja, ini mah super dadakan. Papa mama siang ini datang, dan malam ini janji mau makan malam bersama. Mana mungkin? suhu di korea lagi 0 derajat gitu. apa baju dingin cukup. pusing. Persiapan untuk project yg ga jelas ini juga gak beres2. cape.

Aku bilang, ada tugas di gereja, ngajar PS anak bareng YY. kalau bisa berangkat minggu sore. Akhirnya diputuskan, oleh boss, bahwa aku akan berangkat sabtu pagi jam 8. apa boleh buat, katanya di sana lagi urgent banget, butuh bantuan aku.

Malam, makan bareng ortu, terus pulang. Packing, packing, packing... hingga jam 2an. Kepikiran ada sesuatu yang menggantung di hati. Akhirnya telepon 'seseorang' untuk mengungkapkan isi hati. Bersyukur banget, akhirnya aku bisa menyatakan secara langsung. Biar apapun jawabannya, aku jadi lega, dan bisa berangkat ke korea dengan tenang. Bersyukur sekali. :)

Tidur, jam 6 bangun, 6.30 naik taxi ke changi. Naik Thai airlines. Ke Bangkok, 2 jam-an. transit 1 jam, terus ke Hongkong 2 jam-an, transit 1 jam, baru ke Incheon (Seoul), 3 jam. Parah. Company mau hemat, naik pesawat spt ini, gak ada inflight personal tv. mau tiduran, juga terbangun terus, abis terbang bentar aja juga udah mendarat.

Mendarat jam 7.30 jam setempat (korea 1 jam lebih awal dari SG). diinterogasi di imigrasi bentar. di jemput business partner. Sempat nyewa HP dulu, karena network di korea itu 3G, jadi HPku ga bisa dipakai.

Kirain mau diajak makan/ke hotel istirahat. eh taunya diajak ke kantor. Dari situ mulailah masa2 slaving. Ceritanya masih panjang, tetapi hari ini sudah larut.. besok2 sambung lagi :)

to be continued....

Labels: ,

Tuesday, March 13, 2007

Pride.. and prejudice...

Apa itu pride? apa itu prejudice?

Pernahkah anda merasa kalau anda di'sepele'kan? Apa yang anda rasakan, seandainya anda adalah professional di suatu bidang, tetapi dichallenge oleh seorang yang sok tau, tetapi sebenarnya tidak tau apa2nya, dan orang itu berlagak lebih tau dari anda tentang bidang itu?

Ada pengalaman yang saya dengar dari seseorang. Dia adalah mahasiswa sekolah musik. Lagi pelayanan di satu gereja. Di gereja itu, dia melayani menjadi pemimpin pujian. Ada jemaat gereja itu yang ga berpendidikan musik, tetapi bisa nyanyi secara alamiah, pengalaman sudah lumayan, merasa perlu mengajar mahasiswa sekolah musik ini bernyanyi. Nah loh. Dari segi tehnik, mahasiswa ini sudah lebih tau dari jemaat ini. Dari segi membaca not, interpretasi lagu, jelas mahasiswa ini lebih pintar. Atas dasar apa jemaat ini meminta untuk 'mengajarkan' lagu kepada mahasiswa ini?

Apakah jemaat ini ga bercermin dulu? apakah dia layak? atau memang dia merasa lebih pintar dari mahasiswa tersebut? Bagaimana pula perasaan mahasiswa tersebut? Apakah dia merasakan ini sebagai bantuan, atau sebagai penghinaan terhadap dia dan sekaligus sekolah musiknya?

Dalam kehidupan sehari2, apakah hal serupa sering terjadi? Cerita di atas adalah cerita nyata. Saya merasa jemaat ini kurang respect kepada mahasiswa tersebut. Saya sendiri juga mengalami hal yang sama.

Sebagai orang yang gemar baca buku, pengetahuan umum yang saya ketahui itu lumayan luas. Tetapi seringkali yg saya kemukakan itu malah dianggap sebagai 'sampah' ketika saya sampaikan. Tidak jarang saya merasa sakit hati, ketika apa yang saya tau benar, ternyata dikalahkan oleh argumen seseorang yang hanya lebih pintar bicara, tetapi salah. Akibatnya? yah saya jadi sering emosi, naik darah ketika berargumentasi, hingga akhir2 ini, saya malah mengambil posisi diam, tidak mau kasih pendapat apa2 lagi. Toh, kalau kasih pendapat pasti akan dichallenge, atau nanti bikin diri sendiri jadi emosi, yah yang rugi kan diri sendiri.

Saya malah sekarang ini malah merasa ada orang2 tertentu yang prejudice terhadap saya (berarti saya sudah prejudice terhadap orang tsb). Pride saya, membuat saya 'membenci' orang2 tersebut. Saya cuma bisa berdoa, semoga setelah luka2 lama ini sembuh, saya bisa lebih open lagi terhadap orang2 tersebut. Toh, ketika saya tau sesuatu itu salah, dan tidak berusaha membenarkan, saya tetap berdosa kan? Tapi it takes time. Karena kondisi saya sekarang memang sangat down. Banyak orang yang saya rasakan tidak respect saya sama sekali. Suatu hari nanti saya akan sembuh.

Tuhan bantu aku untuk bisa mengampuni orang2 tersebut. Bantu aku untuk bisa melihat orang2 tersebut dengan mataMu.

Fill my eyes oh my God
with the vision of the Cross
Fill my heart with love for Jesus.. the Nazarene
Fill my mouth with Thy praise
Let me sing through endless days
take my will, let my life... be wholly Thine

Labels:

Thursday, March 08, 2007

giving and receiving...

我们之间 伍思凯

付出多少 是不是就要拿回多少
在感情的世界里
多少算多 多少算少

我对你好 是不是要你也对我好
在感情的天平上
什么算好 什么算不好

我们一路跟时间赛跑
我们一直和未来计较
跟往事的是是非非
对对错错 苦苦煎熬

哪一天我们才能清楚知道
我们曾在同一个地方停靠
将往事的是是非非 对对错错
抛在脑后 都抛在脑后

付出多少 是不是就要拿回多少
在感情的世界里
多少算多 多少算少
我对你好 是不是要你也对我好
在感情的天平上
什么算好 什么算不好

我们一路跟时间赛跑
我们一直和未来计较
跟往事的是是非非
对对错错 苦苦煎熬

哪一天我们才能清楚知道
世上的事总是难以预料
将往事的是是非非 对对错错
抛在脑后 都抛在脑后

Lagu ini ciptaan 伍思凯,Sky Wu, penyanyi Taiwan. Lagu ini termasuk lagu tua, karena berada di dalam album tahun 1970. Tetapi makna lagu ini lumayan dalam, dan permainan gitar yg mengiringi lagu ini juga sangat lembut dan menyentuh.

Lagu ini mengatakan: dalam dunia cinta, apakah jumlah kasih yang sudah kita berikan, harus mendapatkan balasan yang seimbang juga. Apakah kalau kita sudah berbuat baik kepada seseorang, maka kita layak mendapatkan perlakuan baik sebagai balasannya? Dalam perjalanan hidup mengejar waktu, mengejar masa depan, apakah kita terlalu mempersalahkan masa lalu yang sudah lampau? Kapankah kita baru bisa berhenti mengejar, dan tidak membiarkan masa lalu menghantui kita? menyadari bahwa selama ini ada seseorang yang selalu bersama dengan kita?

Hidup ini tidak gampang. Kapankah kita harus memberi, dan kapankah kita harus menerima? Waktu natal, baik di Supermarket, ataupun di gereja, banyak ditekankan tentang 'the joy of giving'. Apakah memberi pasti akan mendatangkan sukacita?

Sebenarnya memberi sesuatu itu tidak semestinya mendatangkan sukacita. Contoh: kalau kita memberikan perhatian extra kepada seseorang. Tetapi orang itu ternyata belum siap untuk kita, atau merasa kita tidak cocok, lalu menolak kita. Perasaan itu bagaikan Vas bunga yang jatuh pecah, atau bagaikan Ocarinaku yang pecah minggu lalu.

Atau, ada yang merasa penolakan suatu pemberian itu adalah suatu penghinaan. Di suku2 pedalaman tertentu, apabila pemberian ditolak, itu adalah penghinaan yang sangat tinggi, sehingga orang yang dihina itu bisa begitu marah sampai bisa membunuh sang penolak.

Di lain pihak, apakah menerima itu hanya semata2 demi keuntungan/kebaikan atau kerakusan kita sendiri? Dengan menerima suatu pemberian, sebenarnya kita justru memberikan sesuatu kepada si pemberi, yaitu "acceptance". Acceptance, kata ini susah dilukiskan dalam bahasa indonesia, mungkin kata "penerimaan" yang paling cocok. Dengan menerima, kita memberikan "penerimaan" kepada pemberi.

Mungkin buat banyak orang, ini kedengarannya sangat lucu. Tetapi bagi saya, acceptance ini penting sekali. Ketika saya melayani, saya selalu mempertanyakan apakah saya 'diterima'. Ketika saya berada dalam diskusi, apakah komentar saya 'diterima'. Ketika saya mau memberikan bantuan kepada seseorang, apakah bantuan itu 'diterima'. Bila tidak diterima, atau terkesan tidak diterima, maka dalam hati terasa sepertinya sangat sakit. Mungkin ini karena karakter saya yang haus 'penghargaan'. Mungkin ini juga dikarenakan latar belakang keluarga.

Kesimpulannya.... Kalau memberi, berilah dengana ikhlas, jangan mendampakan balasan, jangan terlalu bersedih sekalipun pemberianmu ditolak, karena yang kamu berikan itu belum tentu bagus/baik untuk orang tersebut. Kalau diberi, sedapat mungkin terimalah pemberian tersebut, karena dengan menerima, anda telah memberikan sesuatu yang lebih berharga, tetapi kalau seandainya memang tidak bisa menerima, berilah penjelasan, supaya tidak menyinggung perasaan si pemberi.

Labels: ,

Wednesday, March 07, 2007

Ocarina.... and friendship

Sebenarnya... apa itu sih Ocarina? Kebanyakan orang gak tau, atau bahkan ga pernah dengar kata ini. Ocarina adalah sebuah alat musik tiup, yang konon sudah berusia lebih dari 12000 tahun tuanya. Suara yang dikeluarkan itu sangat melancholy. Dalam klasifikasi alat musik, dikategorikan dalam kelompok vessel flute.

Belum lama ini kan ke Taipei, di sana sempat ketemu toko yang jualan Ocarina. Setelah tawar2, akhirnya jadi beli, satu ocarina seharga kurang lebih 50SGD. Gak terlalu murah, tapi enaknya Ocarina jauh lebih gampang dibawa kemana2, dibanding dengan seruling yang panjang.

Awalnya masih ga gitu ngerti cara main, tapi lama2 suka juga. Memang range nadanya ga gitu gede, cuma dari nada 6 rendah hingga 4 tinggi. Kurang dari 2 oktaf. Tetapi lagu yang bisa dimainkan sudah lumayan banyak.

Sedihnya, pada saat udah kira2 bisa memainkan dengan baik, hari minggu yang lalu, Ocarina ini jatuh dan pecah. hiks... Saya lupa kalau Ocarina ini adalah dari keramik, jatuh yah pecah.

Somehow, ketika ocarina ini pecah, saya sangat merasa kehilangan. Seperti ada seorang teman dekat, yang tiba2 dirasakan bisa menjadi soul mate, tetapi karena saya sendiri yang ga bisa handle dengan baik/hati-hati, dia jatuh dan pecah. Gak bisa kembali ke dulu lagi.

Mungkin ini merupakan perenungan bagi saya, atas hubungan2 persahabatan yang ada dulu. Dan juga menjadi peringatan untuk persahabatan yang akan datang. Friends, they can comfort you when you are in need, but if you don't handle with care, they may just go... forever..

Ocarinaku telah hilang, teman2ku apakah mereka masih ada? ocarina hilang, bisa beli yang baru, tetapi apakah teman2 yang hilang bisa dicari kembali?

Labels:

 

Free Blog Counter