Simply Suhandy

Monday, July 30, 2007

So what if you got a PhD or two

PhD, suatu gelar yang kesannya begitu wah. Doctor of Philosophy. Sounds great!

Tetapi apakah semua Doktor itu memang sehebat title mereka? No doubt, masing-masing telah melalui perjuangan menggali, menganalisasi, sintesis, presentasi dan mempertahankan hasil riset hingga akhirnya bisa lulus dengan sebuah gelar PhD. Itu semua perjuangan yang tidak gampang.

Tetapi, apakah dengan satu gelar PhD, itu berarti kamu menjadi orang yang tahu segalanya? Dr.Walter McConnell (seorang PhD) mengatakan, bahwa seorang PhD:"knows a lot, about a little" artinya, dia cuma tahu banyak (tetapi tetap tidak semuanya), tentang apa yang dia pelajari untuk research papernya, tetapi dia bisa sama begonya terhadap semua hal lain, seperti manusia biasa. Seperti saya.

Seorang yang terpelajar dengan gelar PhD, dan sadar akan bahwa dia tidak mahatahu, maka seharusnya menjadi makin rendah hati dalam melihat masalah. Itu baru merupakan semangat seorang pelajar yang baik. Dia bisa menjadi otoritas di bidang yang dia selami, tetapi di bidang lain, seharusnya dia tutup mulut kalau dia tidak tahu apa-apa.

Kenapa saya menuliskan hal ini? karena ternyata tidak semua orang bergelar PhD sadar akan hal itu!!

Bayangkan saja, seorang ahli kimia yang mengkritisi pelaksanaan pelatihan paduan suara di gereja, padahal mungkin dia tone deaf. Seorang ahli elektronik merekomen seorang konduktor karena orang itu punya jiwa kepemimpinan (yg ga ada hubungannya dengan memimpin ps). Seorang fisikawan mengkritik penggunaan kata-kata teologis seperti pastor, liturgos, pendeta dengan menggunakan kamus bahasa inggris oxford dan common sense, yang artinya bisa jadi tidak benar sama sekali! Dan semua itu dilakukan dengan nada 'otoritatif' seolah dia sudah paling benar!!

Kejadian-kejadian ini mengajarkan saya untuk 2 hal:
1. Jangan sok tahu. Apa yang saya tidak tahu, jangan berlagak pinter. Dr. Florence Tan tadi mengatakan "Don't bluff, Suhandy!" hahaha...
2. Bersabar terhadap orang-orang sok tahu tersebut. Sekalipun mereka bergelar PhD dan saya gak, dan sekalipun mereka tidak benar, tetapi terkadang kita tidak mesti berantem untuk hal-hal non-essential tersebut.

Labels:

Saturday, July 28, 2007

When Nature Strikes Back....

Pada akhir bulan Mei tahun ini, sempat terjadi fenomena alam yang jarang terjadi di Singapore, tepatnya di East Coast. Yaitu Tornado, atau tepatnya Tornado Laut.

Dibawah ini ada beberapa foto dari kejadian itu yang sempat diambil oleh orang2 yang kebetulan ada di sana. Di youtube juga bisa disearch video2 yang bersangkutan.

Perhatikan pohon kelapanya. Foto ini real dan sudah diverifikasi :)


Labels: ,

First week at SBC

Baru satu minggu sekolah, setelah istirahat otak selama 6 tahun, rasanya udah kewalahan....

Selain selasa dan jumat yang kuliahnya full 5 jam ++, masih bakal perlu bikin tim buat membahas assignment, ada pastoral care group hari jumat, ada FE conselling hari selasa, ada choir practice hari kamis, tentu saja ada FE di wycliff hari rabu. Ditambah pelayanan di gereja, satu-satunya hari libur cuma hari senin, dan itu pun ada 2 jam audit class untuk research and writing.

But... I am not complaining. Terus terang, selain merasa sedikit overwhelmed, sebenarnya saya cukup merasakan ini sebagai tantangan dari sisi positif. Masih lumayan positif untuk bisa manage waktu dengan baik. Tentu saja dengan dukungan doa dan tidak bermalas-malasan.

Di samping ini adalah gambar semua lecture notes yang sudah dibagikan, workbook untuk Greek ada di atas. Setiap hari ke kampus seperti membawa satu ream kertas.

Dan bukan hanya itu. Foto di bawah adalah foto-foto semua text book yang sudah dibeli, dan itu beli lengkap, karena masih ada beberapa yang tidak dibeli karena kemahalan, atau bisa dipinjam. Lumayan 'menantang'.




Buku paling atas yang paling tipis itu adalah "Surrender to Love" Supplementary reading untuk pelajaran Christian Spirituality. Harus tulis satu paper untuk buku itu. Buku utama pelajaran ini belum dibeli: "Discipline of Spirituality".

Buku kedua, "How to read the bible for all its worth". Buku panduan untuk Hermeneneutics. Itu relatif tipis dibanding buku terakhir di bawah: "Introduction to Biblical Interpretation". Itu adalah buku utama untuk Hermeneutics.

"Turning Point" adalah satu-satunya buku untuk Survey of Church History. Itu karena 2 buku lain yang harus dibaca sudah difotocopykan dan dimasukkan ke dalam lecture notes (lecture notes posisi paling bawah, paling tebal di atas).

"Readings from the ancient near east" adalah buku geografi untuk OT Background.

"Transforming Mission" adalah salah satu buku yang harus dibaca untuk pelajaran Theology of Mission. Tebalnya 500 halaman. Dan lecturernya sangat berbaik hati untuk mengatakan selain buku ini, kita cuma perlu membaca 300 halaman lagi dari buku2 lain yang berhubungan dengan misi.

"Basics of Biblical Greek" adalah so far buku yang paling saya enjoy. Walaupun tebal dan mahal (80 dolar seblum korting). Tetapi dibandingkan dengan buku2 lain, ini satu2nya paling gampang dicerna, at least sekarang. Satu encouragement dari gurunya, di akhir dari satu tahun ini, kalau kita sudah menghafal 320 kata2 Yunani yang muncul minimal 50 kali di NT, maka kita sudah bisa membaca 80% dari NT. Menarik yah?

Kata salah seorang dosen, masuk ke dalam SBC bisa membuat kita makin jauh sama Tuhan. Kenapa tidak? setiap pelajaran memerlukan jam membaca sekitar 9 jam per mata kuliah per minggu. Dipotong waktu itu, kita cuma punya waktu tidur, jadi ga ada waktu doa dan saat teduh lagi :) ... semoga gak deh haha..

Labels:

Friday, July 27, 2007

Upcoming Event and Activities

Terlalu cape untuk tulis artikel apa-apa hehe...
Jadi blog ini hanya informatif saja, untuk event-event yang ada dalam waktu dekat (atau sangat dekat) ini.

Project Khmer H.O.P.E.
A St Andrew's Cathedral, Singapore project with the aim of alleviating poverty and
creating sustainable livelihoods for Cambodians with social, economic and health disabilities

Handbell Concert
by the Hong Kong Youth Handbell Ensemble

Date : 28th July 2007, Saturday. Time : 7.30 to 8.45 pm
Venue : Nave of St Andrew’s Cathedral
Map: Click here

The Hong Kong Youth Handbell Ensemble was established in 2005. It is an audition group under the Hong Kong Handbell Academy, with ringers aged from 8 to 15. Its mission is to share with churches and schools the beautiful sound of handbells and the energy and fascinating movements in handbell ringing. In Aug 06, the ensemble made its first trip to participate in the 12th International Handbell Symposium in Brisbane, Australia, where its performance was well-received by handbell experts from the US and Canada. The ensemble has also given many performances on radio and television and at various occasions under the baton of Ms. Emily Li, who holds an undergraduate and postgraduate degree in Music (Composition) from the Hong Kong Baptist University and Chinese University of Hong Kong respectively.

Come, join us for an evening of Handbell sacred music and familiar favourites!

A freewill offering will be taken after the concert, the proceeds of which will go to Project Khmer HOPE (Humanitarian Outreach for Peace on Earth), a non-governmental organisation set up in Cambodia by St Andrew’s Cathedral (Singapore) in 2000 to share God’s love with poor and needy Cambodians by meeting their economic and social needs.



Labels:

Thursday, July 26, 2007

Life is so short - don't regret

Hidup ini sangat pendek. Di dalam Alkitab ataupun dalam chinese sayings: 人生七十古来稀 (ren sheng qi shi gu lai xi) artinya, manusia yang hidup sampai 70 tahun itu, dari dulu itu tidak banyak.

Pertanyaan yang harus kita renungkan di sini adalah, apakah yang terpenting:
1. panjang atau pendeknya umur kita? atau
2. seberapa bermaknanya kita telah menghidupi hidup kita?

Ada orang yang bisa panjang umur, tetapi hidupnya tidak membawa berkat/dampak positif. Atau bahkan ketika dia berada di satu komunitas, semua orang membenci dia. Di dalam project saya di UOB dulu, saya berhadapan dengan orang demikian. Dia ga bisa kerja, selalu mencuri kredit, melempar blame, dan menjilat atasan. Dia dibenci oleh semua vendor, dan juga semua anggota tim dia. Boleh dikatakan selain boss dia yang dia jilat, tidak ada satu orang pun yang menyukai dia. Sampai akhirnya lebih dari setengah tim dia pindah atau berhenti.

Ada orang yang hidupnya pendek. Tetapi di dalam pendek hidupnya, dia malah membawa banyak orang lebih dekat lagi kepada Tuhan. Dia tidak perlu menghasilkan karya yang hebat seperti Mozart yang juga mati muda. Atau seperti Kartini yang memperjuangkan pendidikan untuk kaum wanita. Seorang anak cacat mungkin bisa membawa orangtuanya lebih bersandar lagi kepada Tuhan. Dan mungkin itulah tugas yang sudah diembankan Tuhan kepadanya.

Hidup ini bukan suatu perjalanan mencari kekayaan, gelar, pengetahuan, ketenaran. Itu semuanya bagus, tetapi apakah itu yang terpenting? dalam mencapai semua itu apakah kita sudah meruntuhkan banyak jalan dan jembatan? Ingat, semua itu akan hilang ketika kita meninggalkan dunia ini.

Keberhasilan dalam hidup ini diukur dari berapa jembatan yang sudah kita bangun, berapa hubungan yang sudah kita pulihkan, termasuk hubungan sesama kita dengan Tuhan. Tuhan menempatkan banyak orang di sekeliling kita, sudahkah kita bersinar bagiNya?

Apabila kita bisa say "Hi" hari ini kepada teman kantor kita, mengatakan "I Love You" kepada suami/istri kita, itu semua anugerah. Adakah orang yang sudah kita sakiti, dan kita belum meminta maaf kepadanya? jangan ditunda, karena anda tidak tahu kapan anda akan dipanggil oleh Tuhan. Anda juga tidak tau, kapan dia akan dipanggil oleh Tuhan.

Hidup ini sangatlah pendek. Jangan menunda, agar anda tidak kecewa. Tuhan memberkati.

Labels:

Wednesday, July 25, 2007

Undergoing Holistic Transformation

Pendidikan di SBC adalah pendidikan yang Holistic, mencakup seluruh aspek kehidupan. Ketika hal ini diceritakan dalam orientasi, sebenarnya saya tidak tau apa yang akan terjadi. Setelah melalui masa orientasi dan pelajaran berapa hari, barulah saya mengerti apa artinya di'kepung' dari berbagai penjuru mata angin. Boleh dikatakan seluruh aspek dalam diri saya diserbu dan dituntut untuk belajar kembali.

Seluruh aspek di sini bisa dibagi dalam 4 bagian, yaitu psikologis/mental, pikiran/ratio, perasaan/emosi, dan perbuatan/tindakan.

Aspek psikologis/mental:
1. Kita diuji apakah kita punya penyakit jiwa atau masalah pengontrolan diri, melalui test TJTA. Dari test ini mungkin akan diketahui apakah saya ini penipu atau seseorang dengan dua atau lebih kepribadian :p
2. Kita ditest apakah kita kuat mental berhadapan dengan orang dari latar belakang budaya yg berbeda. Berhadapan dengan orang yang makanan sehari2nya mata kuda, paha onta, dan bagaimana menjelaskan kalo udang dan kepiting itu bisa dimakan.

Aspek pikiran/ratio:
1. Daya ingat diuji dengan belajar Sejarah Gereja: Survey of Church History. Mempelajari perubahan-perubahan gereja sejak awal hingga sekarang.
2. Pelajaran geografi kembali diuji: OT Background. Mempelajari peta zaman perjanjian lama, gunung, lembah, sungai, dataran rendah, tinggi, peternakan, pertanian etc.
3. Pelajaran bahasa kembali diuji: Greek Introduction. Dimulai dengan menghafal alpha, beta, gamma, hingga menghafal 20 kosakata baru setiap minggu.
4. Pelajaran bernyanyi: Church Music Ministry. Ikut paduan suara SBC. Tapi kali ini saya dicaplokin ke Tenor dah.
5. Daya analisa diuji: Hermeneutics. Apa yang kelihatan simple, apakah memang sesimple itu? ataukah ada yang lebih mendalam daripada apa yang tertulis? atau memang simple tapi kita yg sengaja mempersulit?

Aspek Emosional:
Kita belajar untuk mencintai.... di dalam pelajaran Christian Spirituality. Intinya kita mencoba merasakan tentang ministry kita, tentang hati kita, perasaan kita, terhadap kehidupan kita.

Aspek perbuatan/tindakan:
1. Kita diajak bergotongroyong. Bersih-bersih bersama, cuci piring bersama, belajar bersama
2. Kita diajak berorganisasi.

Intinya, segala aspek dari psikologis, otak, hati, tindakan, semuanya secara holistik dilatih di dalam SBC. Ini semua cuma apa yang terjadi/akan terjadi di semester pertama. Saat ini sudah penuh dengan segala macam tugas bacaan yang harus dicover. Semoga saya bisa menjalankan segala tugas dengan baik.

Labels:

If I Can Sing - Huang Mei Lian

Ini adalah kutipan dari Sharing Dr. Albert Ting di dalam kotbahnya senin pagi (23 July 2007) di dalam Opening Chapel.

Dalam pelayanan terakhir ke Medan, dia bertemu dengan seorang wanita istimewa. Wanita ini bernama Huang Mei Lian (黄美廉).
Dia adalah seorang artist/pelukis. Lukisan karyanya diperebutkan di museum-museum di US.
Dia juga adalah seorang doktor kesenian, yang meraih ijazah doktornya di California, US.

Dia pernah mendapatkan gelar '10 most outstanding youth' award di Taiwan.
Dia penulis buku dan penulis lagu
Dia sering diundang untuk menjadi pembicara

Dia adalah seorang penderita penyakit Cerebral Palsy
Dia tidak mempunyai kemampuan berbicara

Dia tidak bisa mengontrol tubuhnya,
Dia bahkan tidak bisa bertepuk tangan dengan normal

Dia adalah seorang Kristen, dengan orang tua yang sangat mencintai dia. Papanya adalah seorang pendeta. Ketika dia kecil, karena kesalahan medis, sebagian fungsi otaknya rusak (cerebral palsy). Dia ditertawakan, dikerjain, dipukuli dengan kayu, dilempari dengan batu oleh anak-anak tetangga. Orang tuanya akhirnya membawanya ke US untuk dibesarkan di sana. Dengan penuh kasih sayang, mereka mendidiknya dan mengatakan bahwa ia adalah hadiah yang terbaik dari Tuhan.

Berkat kasih sayang orang tua, dan dukungan dari seorang guru, akhirnya dia berhasil menjadi pelukis dan bahkan akhirnya mendapatkan gelar doktor. Dia juga berhasil menjadi penulis. Keduanya adalah cita-citanya ketika masih kecil. Jalan yang harus dia lalui tentunya jauh lebih susah daripada kita yang bisa mengontrol seluruh anggota tubuh kita dengan baik.

Apabila dia mau memuji Tuhan, dia akan mencoba menari, dengan gerakan kakinya yang aneh. Dia akan bertepuk tangan memuji Tuhan, dengan cara menjepit tangan kirinya di antara kepala dan pundak, dan menggerakkan tangan kanannya ke situ. Mungkin sedikit mirip dengan cara simpanse bertepuk tangan karena dia ga bisa menekukkan tangannya.

Di dalam kondisi fisik dia yang terbatas, dia tidak mengeluh kepada Tuhan. Dengan keterbatasannya, dia bisa menjadi orang yang berhasil, karena Tuhan sayang pada dia. Oleh karena itu dia mau memuji Tuhan. Satu kerinduan yang dia inginkan, adalah melantunkan lagu pujian bagi Tuhan. Di bawah ini adalah lagu yang dia tulis: If I Can Sing (如果我能唱):

如果我能唱
if I can sing

美廉


 
如能我能完整唱一首歌,
If I can completely sing a song
  那将是对你的感恩和赞美;
that will be a song of praises and thankgivings to You
  苦难中,你给我安慰,
In my hardship, You gave me comforts
  彷徨时,你给我智能。

In my confusion, you gave me wisdom

  虽然我不能开口唱一首歌,
Although I cannot open my mouth to sing a song
  我却要对你献上真诚敬拜;
But I still want to offer You a sincere worship
  每时刻你的手牵引我,
Every moment Your hand has guided me
  你慈爱使我开怀。

Your mercy and love has made me cheerful

  天上的云雀啊!
The birds in the skies!
  会唱的人们哪!
The people who can sing!
  你们可愿代我,
Will you help to assist me

  歌颂上帝无比之美?
To praise the unbounded beauty of God?

  我愿用耳倾听,
I will use my ear to listen attentively
  我愿用心共鸣,
I will resonate it with my heart

  这发自内心深处最美的声音——
This most beautiful voice that springs from the deepest bottom of my heart
  我真爱你!
I truly love You

Ketika Dr Albert Ting melantunkan lagu ini, tidak terasa airmataku mengalir. Benar, saya bisa menyanyi. Tetapi apakah saya sudah menggunakan apa yang Tuhan berikan, untuk memuji Dia, memuliakan NamaNya? Saya rasa, kesusahan dan penderitaan yang saya alami mungkin tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Huang Mei Lian. Dan kalau dia bisa memuji Tuhan demikian, kenapa saya tidak bisa?

Kiranya sharing ini dapat menguatkan teman-teman sekalian. Di bawah ini adalah foto dari beliau. Huang Mei Lian adalah wanita nomer 3 dari kiri baris belakang.


Labels: ,

Tuesday, July 24, 2007

SBC Orientation: 19-20 July 2007


Kamis/Jumat: 19/20 July 2007

Dua hari ini adalah hari-hari pertama saya di SBC. Orientasi. Tidak seperti Ospek di indo, dimana mahasiswa baru di'plonco' oleh senior. Juga tidak seperti di NTU, dimana kita dikerjain, tetapi kita menikmati kebersamaan dalam banyak permainan bersama.

Orientasi ini diawali dengan ibadah bersama. Berbeda dengan ibadah di gereja, ibadah ini dijalankan dalam dua bahasa Mandarin/Inggris (saya tidak pernah setuju kalau ada yang mengatakan adanya penerjemahan dalam ibadah mengganggu jalur ibadah. Itu Nonsense menurut saya). Ibadah ini diikuti oleh mahasiswa/staff/dosen dari mungkin lebih dari 25 negara. Hmm.. sedikit dari apa yang akan terjadi di Surga nanti.

Session pertama diawali dengan perkenalan terhadap SBC oleh Dr. Albert Ting (kepala sekolah). Dijelaskan visi dan misi, dikenalkan para dosen, diceritakan keadaan financial dan pembangunan yang ada di SBC. Setelah itu ada sharing dari Staff lain spt Dean of Academics, Dean of Students, Chaplain, Student Council, Field Education Coordinator (ditunda hingga senin), dll.

Tentu saja yang paling penting adalah mengenal sesama mahasiswa dan guru. Di kelas MDiv yang saya ambil ada sekitar 20 orang yang bakal sering ketemu, dengan latar belakang dari hampir 10 negara dan beraneka denominasi. Syukur di hari-hari pertama ini kita sudah bisa mengenal satu sama lain dengan baik.

Labels:

Sunday, July 22, 2007

The Passing of a Spiritual Warrior: Pdt Amin Tjung

Minggu 22 Juli 2007

Hidup ini sungguh sangat sementara. Bagaikan rumput di ladang yang bisa layu seketika. Ada sesuatu yang bisa kita pegang yang membuat kita tidak akan mati?

Hari ini ketika mendengarkan berita kematian pdt Amin Tjung, saya sangat kaget. Penyakit kanker telah merenggut nyawanya, dan dia telah kembali bersama dengan Bapa di Surga.

Pada awal pelayanan GRII di SG, ketika itu masih dinamakan MRII, saya lumayan aktif di sana. Saya mengenal pak Amin secara pribadi. Saya mengetahui bahwa beliau sempat mengidap kanker limpa, sempat mendoakan beliau, dan sempat bersukacita mendengar berita kesembuhan beliau. Akan tetapi siapa mengira, penyakit kanker memang tidak pernah benar-benar sembuh, dan kedatangannya yang kedua kali akhirnya merenggut nyawa hamba Tuhan yang setia ini.

Bersama dengan berapa teman, saya menghadiri kebaktian penghiburan di Mt Vernon Funeral Parlor. Ketika saya melihat wajahnya yang tenang terbaring, saya meneteskan air mata seketika. Tanda-tanda penyakit yang merenggut nyawanya begitu kelihatan, dan kesakitan yang dia alami pasti luar biasa. Bagaimana dia bisa melalui semua penderitaan itu, hanya Tuhanlah yang tahu dan Tuhanlah yang menguatkan dia.

"Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna;
kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."
Lukas 17:10b

Itulah ayat yang dipilih oleh pak Amin untuk ibadah penghiburan, bersama dengan lagu-lagu pujian lainnya. Kiranya Tuhan menyertai keluarga pak Amin yang ditinggalkan.

Hari ini sungguh hari yang cape, secara fisik, dan secara emosional. Pak Amin yang masih ingat nama saya ketika bertemu di jalan, sudah tiada. Sudah terlambatkah aku bersedih untuknya? Tidak. Ini merupakan pelajaran bagiku: Sudahkah aku menghargai keluargaku dan teman-temanku yang masih ada? Jangan kiranya ada penyesalan bila ada seorang yang meninggalkan dunia ini esok.

Labels: ,

Cult: Church of God and the Heavenly Mother

Hari jumat malam, ketika sedang berjalan menuju block saya di Ghim Moh, saya melihat ada 2 orang korea yang mengajak orang mengisi survey. Setelah melihat satu dua pertanyaan, saya mengenalinya sebagai pertanyaan Kristen, jadi saya mau mencoba membantu mereka untuk tugas mereka lah.

Setelah mengisi beberapa pertanyaan, makin lama pertanyaannya makin menjurus ke hal-hal yang aneh. Ada ungkapan "Heavenly Mother" dan beberapa unsur lain yang jelas-jelas menunjuk kepada ajaran sesat. Allah sebagai Allah Tritunggal dicoba untuk dimiringkan ke Allah Bapa dan Allah Ibu (atau Mama).

Setelah menyelesaikan survey tsb, orang korea itu mencoba menjelaskan kepada saya tentang konsep ajaran yang dia yakini tersebut. Dan saya juga mencoba menjelaskan kembali pengetahuan Teologis yang saya yakini. Tetapi karena kemampuan berbahasa inggris dia terbatas, maka akhirnya saya give up dan hanya iya kan saja semua yang dia katakan. Saya meninggalkan nomer telpon, dan dia juga meninggalkan nomer hp dia, supaya suatu hari nanti kita bisa 'berdiskusi' lebih lanjut.

Satu argumen simple yang dia lontarkan adalah, di dalam kitab kejadian, dimana manusia diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah, dan laki-laki dan perempuan diciptakan mereka. Allah di sini memakai kata "Elohim" yaitu jamak. Dan since laki-laki dan perempuan diciptakan, berarti Allah yang menciptakan juga ada laki-laki dan perempuannya.

Ajaran sesat ini berpusat di Korea, dan asal mula dari ajaran ini berawal dari satu cabang dari gereja adventist. Dan yang menarik dari artikel ini, mereka mengclaim bahwa pemimpin gereja mereka sekarang adalah "Heavenly Mother", dan tanpa dia kita tidak akan mendapatkan eternal life, yang sudah diperjuangkan Tuhan Yesus dengan susah payah.

Detail dari ajaran sesat ini kemudian saya dapatkan di wikipedia: http://en.wikipedia.org/wiki/World_Mission_Society_Church_of_God

website dari gereja ini adalah : http://english.watv.org/

Semoga artikel ini bisa memberikan kepada kita sedikit pemahaman tentang ajaran sesat ini, dan for your information, selain saya, Fonny juga bertemu dengan jemaat ajaran tersebut di hari yang sama, waktu yang sama di Queenstown MRT. Berarti kemungkinan massa jemaat itu sudah lumayan banyak di singapore.

Labels:

Thursday, July 19, 2007

Happy Birthday to my new look

Hari ini adalah ulang tahun saya yang ke-6.

Happy Birthday to me...
Happy Birthday to me...
Happy Birthday to my new look...
Happy Birthday to me...

Apa maksudnya?....
Well, tepat tanggal 18 Juli 2001, saya menjalani satu operasi plastik yang besar di sini. Nama operasi tersebut adalah Oral-MaxilloFacial Surgery atau OMS. Tempatnya adalah di SGH, dan yang mengoperasi saya adalah 3 orang dokter bedah mulut, bergantian, karena total waktu operasi adalah hampir 9 jam.

Saya masih ingat kejadian itu. Tanggal 17 Juli malam saya sudah masuk ke RS untuk persiapan. Puasa tidak makan. Tanggal 18 pagi, jam 9 tepat saya sudah masuk ke ruangan operasi untuk dioperasi. Saya sama sekali tidak diberikan waktu untuk berdoa (untung saya berdoa sebelum didorong ke ruang operasi), karena setelah masuk ruang operasi, si suster langsung menancapkan sesuatu di tempat infus di tangan, dan 8 detik kemudian saya sudah tertidur.

Ketika saya terbangun, sekitar jam 6 sore, saya melihat satu wajah familiar yang saya rindukan saat itu. Mungkin itu salah satu ingatan terindah. Saya langsung menggenggam tangan orang tersebut, tetapi tidak bertahan lama, karena ga lama kemudian saya tertidur kembali karena pengaruh obat bius. Biarpun cuma sebentar, tetapi ingatan itu akan saya kenang seumur hidup :)

Well... singkat cerita, setelah operasi lama itu, pipiku bengkak, mulutku dijahit atas bawah selama dua minggu, tidak bisa makan dan cuma bisa minum dengan jarum suntik. Minum obat yang pahit juga harus dilarutkan dan diminum dengan jarum suntik.

Hasil operasi itu luar biasa. Rahang bawah saya dimundurkan berapa milimeter, dan rahang atas dimajukan berapa milimeter, sehingga offset yang 13 mm itu menjadi hilang. Ketika saya menanjakkan kaki ke NTU kembali, TIDAK ADA SATU ORANG temanku yang mengenaliku. Saya yang harus memanggil setiap orang dan meyakinkan setiap orang bahwa aku adalah aku. Jadi sungguh tidak salah kalau dikatakan bahwa 18 Juli adalah hari kelahiran wajahku yang baru.

Lalu apa yang dirayakan di hari yang lumayan memorable ini? Hari ini saya bertemu dengan C*, teman saya dari Amrik yang baru berkunjung. Terakhir kali kita bertemu mungkin tahun 2000. Tetapi kali ini dia tidak datang sendirian, karena dia datang bersama dengan ehmm... calon suaminya aka tunangan :) Wish you all the best yah... for your career, relationship, family and all your plans for the future...

Labels: , ,

Jakarta Trip: Friends Gathering

Jakarta adalah satu kota yang paling banyak didiami teman sekolah saya, selain Batam dan Tanjung Pinang. Kalau mampir Jakarta dan tidak mengunjungi mereka rasanya kurang komplit.

Setelah berkoordinasi panjang lebar, akhirnya kita menemukan waktu yang pas untuk bertemu di hari Sabtu di Mal Taman Anggrek.


Hendro aka Patrick Wisely. Teman SMA saya datang bersama dengan pacarnya. Saat ini dia bekerja di satu Bank yang besar. Saya rasa ga lama lagi maka lonceng gereja akan berbunyi untuk teman yang satu ini.




Jemi. Teman saya sejak SD. Salah satu dari Five Dragon Warriors hehe... Spesialisasi di IT. Sering dipanggil keliling Indonesia untuk memberikan training. Masih single dan available lho. Kalau ada yang tertarik bisa menghubungi saya lewat japri. hehe.






Rudy. Teman saya sejak SD juga. Salah satu dari Five Dragon Warriors. Spesialisasi di IT juga, tetapi bekerja di perusahaan kecap Nusantara. Dia adalah Dragon yang paling kalem, baik, sopan, tetapi di antara kami Five Dragon Warriors, dia yang pertama menikah dan sudah mempunyai satu anak. Anak kedua akan melihat dunia dalam 3 bulan mendatang. Kesimpulan, ternyata di belakang wajah yang kalem, sopan, dia adalah..... seorang suami dan ayah yang baik.



Henkel. Teman sejak SMA. Salah satu dari Five Dragon Warriors dengan kacamata paling tebal. Akan tetapi dalam gathering kali ini, dia ga bisa datang. Dia dalam tour keliling pulau Jawa untuk kompetisi cybergames. Dan karena kesibukannya, last minute dia ga bisa bergabung dengan kami.

Five Dragon Warriors hampir lengkap kecuali Roni yang ada di Singapore. Kapan yah kita bisa reuni lagi?

Teman, adalah teman seumur hidup. Biar teman baru, maupun teman lama. Saya harap friendship kita dapat senantiasa bertahan. Biarpun jarak membatasi hubungan kita, biarlah kita selalu mengingat satu sama lain.

Labels: ,

Jakarta Trip: Family Gathering


Trip ke Jakarta kali ini juga merupakan semacam family gathering, walaupun tidak komplit. Memang saat ini akan susah sekali untuk bisa komplit, karena keluarga sudah tersebar di mana-mana.

Orangtua saya sudah berangkat lebih dulu ke Jakarta di akhir Juni, tepatnya beberapa hari sebelum kelahirannya ponakan saya Jocelyn Nicole. Si Jocelyn lahir tanggal 29 Juni dalam kondisi sehat dengan berat 3 kilo lebih.


Selain koko saya yang kedua dan istri, dede saya yang paling kecil juga ada di Jakarta. Saat ini dia sedang mengambil kuliah di jurusan Sastra Cina di UI. Sedang memasuki tahun ke-3. Tadinya dia ada kemungkinan diutus ke Jambi untuk mewakili UI dalam debat bahasa mandarin, tetapi akhirnya universitas memutuskan untuk mengirimkan tim kelas 3 yang lebih senior.

Bersama dengan saya dan koko saya yang ketiga yang tiba tanggal 12 Juli yang lalu, jadilah semacam Family Gathering dalam skala yang lebih kecil.

Hari minggu sempat pula kami mengunjungi rumah xiao gu gu (adik cewe papa yg paling kecil) dan makan bersama. Sedangkan dengan xiao su su (adik cowo papa yg paling kecil) tidak sempat karena beliau sedang aktif pelayanan di gereja katolik tempat dia beribadah.

Labels: ,

Wednesday, July 18, 2007

Jakarta Trip: Shopping, Eating, CreamBath and Harry Potter

Selama berapa hari di Jakarta, kebanyakan yang kami lakukan adalah stay di rumah di daerah Puri Indah. Kami juga sempat shopping ke beberapa mall, antara lain Puri Indah Mal, Pondok Indah Mal, Mal Taman Anggrek dan juga Mal CiPutra.

Dalam hal skala dan varietas toko-toko yang ada, mal-mal di Indo jauh lebih melebihi mal-mal yang ada di SG. Mungkin terkecuali VivoCity yang bisa menandingi dengan varietas outlet yang lebih banyak lagi.

Dari segi 'harga', dengan beberapa perbandingan yang ada, seperti Jakarta Great Sale tetap lebih mahal daripada Great Singapore Sale. Mengapa demikian? Ada beberapa perbandingan yang sempat saya dapatkan:

1. Sandal Rockport yang barusan saya beli seharga 49.90 SGD, dijual di outlet RockPort seharga 499ribu.
2. Sandal Croc yang dijual di SG dengan harga sekitar 55 SGD, dijual di Jakarta dengan harga 499ribu juga.
3. Baju2 Giordano, Bossini juga lebih mahal di Jakarta dengan perbandingan serupa.

Akhirnya saya cuma membeli beberapa kemeja Polo yang sedang korting 50% sehingga harganya per helai menjadi sekitar 20an SGD. Saya rasa itu harga yang sudah lumayan baik dan kualitasnya memang sudah bagus.

Makan, di Jakarta makanannya beraneka ragam. Tidak monoton seperti di SG. Sempat makan di Hanamasa, di restoran teochew di ManggaBesar, dan beberapa tempat lagi. Pelayanan di tempat makan juga lumayan.

Gunting rambut dan Creambath. CreamBath di Jakarta tidak ada bandingannya dengan yang di SG. Sampai tangannya, punggungnya juga dipijit habis dan biayanya cuma 30ribu. lebih baik dari yang di TanjungPinang juga, yang mungkin malah lebih mahal tetapi tidak terlalu dipijitin juga.

Sabtu malam kita nonton Harry Potter sekeluarga berenam. Soalnya dengan kartu BCA, dapat tiket buy1 get 1 free. Jadi kita cuma bayar 35ribu x 3, 105ribu untuk berenam. Murah meriah. Cuma antri beli tiketnya sejam lebih dan dapat tempat duduknya 3 baris dari depan. Tapi ga apalah... yang penting kebersamaan.

Labels:

Jakarta Trip: Kejar Ferry, Taxi, Pesawat

Tanggal 12 Juli 2007.

Hari ini berangkat ke Jakarta dengan tiket Pesawat AirAsia dari Batam. Karena Tiket pesawatnya 1.25 WIB, berarti jam 12.30 WIB sudah harus sampai di Airport, 11.30 WIB sudah harus sampai Batam Center, 11.30 SGT sudah harus berangkat dari harbour front.

Kapal Ferry dari Harbour Front ke Batam itu ada beberapa. Penguin, WaveMaster, yang berangkat setiap selang 30 menit. Tidak tahunya kami, bahwa ada selang 90 menit jam makan siang yang ga ada kapalnya. antara 11.30 sampai jam 12.30 ternyata tidak ada kapal.

Dalam kondisi lumayan panik, kita membeli tiket kapal tercepat, yakni 12.30 SGT ke Sekupang (pelabuhan yang lumayan jauh dari airport). Perjalanan kapal ke Sekupang sekitar 45 menit, dan perjalanan taxi diperkirakan 45 menit juga. Berarti kita akan tiba di Airport sekitar 25 menit sebelum penerbangan.

Ternyata Ferry yang kami tumpangin mengalami delay. Baru jam 12.45 SGT berangkat. Hati sudah semakin panik. Kita tiba di Sekupang tepat 1.30 SGT atau 12.30 WIB. Dari situ kami lari langsung ke imigrasi, dan langsung ke tempat taxi. Ongkos taxi dari Sekupang ke Airport 90ribu. Sopir taxi kita suruh ngebut dan akhirnya kita bisa mencapi Hang Nadim Airport dalam 30 menit.

Setelah berlari-lari mencari pintu masuk, kita mendapati gate AirAsia sudah tutup. Tidak ada satupun petugas di situ. Yang ada hanya tulisan "Check-in Counter tutup 45 menit sebelum keberangkatan". Kita check jam tangan, waktu itu 20 menit sebelum keberangkatan.

Ada 2 orang lagi yang senasib dengan kami. Di dalam kebingungan, kami berempat mendapati seorang petugas berbaju merah, seragam AirAsia. Kita mengatakan kita semestinya ikut pesawat ini, tetapi check-in counter sudah ditutup bagaimana.

Petugas tersebut pun mengkontak pesawat lewat walkie-talkie, dan setelah pembicaraan 5 menit, akhirnya pihak pesawat memperbolehkan kami masuk, dengan meninggalkan bagasi kami untuk ikut di penerbangan berikutnya.

Waktu tinggal 15 menit, kami disuruh berlari melewati custom, membayar pajak, menuju gerbang penerbangan, berlari lagi di lapangan terbang hingga sampai di tangga naik ke pesawat. Akhirnya kami bisa sampai di pesawat dan duduk dengan nafas ngos-ngosan.

Baru duduk kurang dari 5 menit, pesawat sudah diberangkatkan.

=====
Di Singapore kita sudah sering ngejar bus, ngejar MRT... tapi ini boleh dikatakan pertama kali ngejar alat transportasi darat, laut dan udara dengan komplit.

Pelajaran yang didapat adalah, sekalipun kita sudah planning dengan detail, tidak ada salahnya untuk mengecek ulang. Kalau seandainya jadwal pelayaran Ferry tidak ada yang kosong di waktu jam makan, tentu semuanya beres. Tetapi seharusnya kita sudah tau bahwa ada jadwal yang kosong dan bisa berangkat lebih pagi lagi.

Labels:

Tuesday, July 17, 2007

Pulang dari Jakarta


Akhirnya, trip ke Jakarta ku yang paling panjang berakhir juga. Dari hari Kamis hingga hari Selasa. Memang cuma 5 hari, tapi ini sudah stay yang paling lama di Jakarta.

Dari awal perjalanan, kejar-kejaran Ferry, Taxi, Pesawat.... hingga akhirnya kembali ke Singapore, semuanya kalo sempat akan diceritakan dalam blog berapa hari ini. Semoga ada waktu deh.

Hari ini rencana mau ketemu ama teman lama, yang baru datang dari tempat jauh. . Seperti pepatah: 有朋自远方来,不亦乐乎 (you3 peng2 zi4 yuan3 fang1 lai2, bu2 yi4 le4 hu1), artinya ada teman dari jauh datang, kegembiraannya luar biasa. Di bawah ini foto mereka....

Labels: ,

Wednesday, July 11, 2007

Free Choir Concert this Friday

Tadi sempat mampir ke Esplanade theater. Ketika sampai di Foyer ada pertunjukan gratis dari The Choir of Trinity College, the University of Melbourne. Yang nyanyi ada 22 orang + 1 conductor + 1 pianist.

Sedikit deskripsi dari Choir ini yang diambil dari leaflet:
The Choir of Trinity College is one of the finest choirs in Australia, and has toured regularly to England and the USA over the past ten years.

Pertunjukkan yang saya tonton selama 30 menit ini adalah preview dari pertunjukan gratis mereka yang akan diadakan hari Jumat, 13 Juli, jam 8 malam di St. George's Church di TangLin. Kualitas suara mereka sangat bagus. Mereka akan menampilkan berbagai jenis lagu, termasuk lagu rakyat dari berbagai negara, sacred music dan juga "easy listening".

Bagi yang ingin mendengarkan preview mereka, besok tanggal 12 Juli, jam 7.15-7.45, 8.15-8.45, mereka akan tetap nyanyi di Esplanade.

Kalau ga ada kerjaan jumat ini, maka event seperti ini jangan dilewatkan. Saya kebetulan lagi di Jakarta jadi ga bisa ikut. Yang berminat organize sendiri yah...

Labels:

Ridiculous Company Management - RCM (2)

Ini installasi kedua dari RCM. Buat yang belum membaca installasi pertama ada di sini
Ridiculous Company Management - RCM (1)

Be careful when you introduce anyone to the company

UBS- United Bank of Switzerland memberikan bonus di atas 5000 dolar kepada pekerjanya yang berhasil memperkenalkan seorang perm-staff ke company sebagai bonus.
Barclay - Menawarkan 6000 dolar bagi yang berhasil menawarkan pekerja yang competent.

Kenapa demikian? karena kalau mereka mendapatkan pekerja melalui agen, mereka juga harus membayar biaya agen, yang mungkin lebih mahal dari harga tersebut.

ex-companyku -?
Bukannya memberikan penghargaan kepada kita yang mengenalkan pekerja. Bukannya memberi bonus. Tetapi malah memberikan tekanan kepada kita.

"Suhandy, you see, your friend need a job, and our company hired him, so you'd better work hard ok?"

Keterlaluan bukan?
1. Saya sudah membantu company berhemat uang agen
2. Saya membiarkan teman saya dibayar murah (dengan upah minimum)
3. Saya tidak mendapatkan bonus atau penghargaan
4. Saya dan teman saya malah dibuat berhutang budi pada company
5. Kesetiaan kami di company dianggap seperti sampah.

Ilustrasi di atas bukan suatu kejadian yang terjadi sekali. Karena ketika saya memperkenalkan orang lain, saya kembali diteror oleh pernyataan yang sama. Ketika teman saya memperkenalkan orang lain ke company, teman saya juga diteror dengan cara yang sama.

Menarik bukan?

Dibanding dengan pekerja yang mereka hire dari agen, yang rata-rata kerja hanya setahun terus berhenti. Pekerja-pekerja yang kami introduce hampir tidak ada yang berhenti, kecuali yang satu karena mau melahirkan dan jadi ibu rumah tangga.

Labels:

Childhood Tidbit

Bagaimana rasanya ketika suatu makanan yang pernah dicicipi masa lalu, suatu perasaan yang sudah lama dilupakan, sesuatu yang mungkin telah dianggap hilang, tiba-tiba muncul kembali di depan mata kita?

Gambar di samping adalah suatu makanan kecil yang dulu dijual di toko saya di Indo. Paling tidak sudah 20 tahun saya tidak pernah makan makanan ini. Saya menemukannya kembali di suatu toko makanan kecil di Bedok.

Nama makanan ini Wu Wei Jiang, artinya jahe lima rasa. Ini adalah makanan khas produksi daerah Teo Chew. Dalam setiap gigitan ada beraneka rasa seperti manis, asin, asam, rasa jahe, rasa jeruk, etc.

Ketika mencicipinya kembali, semua bayangan seolah kembali ke masa 20an tahun yang lalu. Di toko yang lama, kakek masih ada, dimana saya masih kecil dan semuanya masih polos. Rasanya bukan sesuatu yang luar biasa enak. Tetapi memori yang dibangkitkan dari perasaan ini sungguh luar biasa.

Memang kata ilmuwan, memori manusia itu tidak pernah hilang, tetapi hanya terpendam. Memori itu hanya terkunci, dan suatu saat bisa terbuka oleh suatu makanan, tempat atau kejadian.

Bukankah ingatan kita orang Kristen juga sama? Seringkali kita melupakan cinta mula-mula yang kita rasakan ketika kita pertama mengenal Tuhan Yesus? Pekerjaan, sekolah, kejadian lain, membuat kita melupakan cinta pertama kita.

Bila itu benar terjadi, maka ada baiknya kita mencicipi kembali FirmanNya, merasakannya kembali kasihNya, membayangkan kembali kebaikanNya yang sudah pernah kita rasakan sebelumnya. Firman Tuhan selalu menunggu, maukah anda mencicipinya kembali?

Labels: ,

Jakarta Trip 12 - 17 July 2007

Tanggal 12 - 17 Juli nanti bakal ke Jakarta. Jadi, kesempatan untuk ngeblog mungkin akan berkurang.

Kali ini ke Jakarta tujuan utamanya untuk jalan-jalan, liburan. Memanfaatkan hari-hari libur terakhir sebelum masuk kuliah ke SBC. Sekalian bertemu koko di Jakarta dan ponakan baru, dan jalan-jalan bersama orangtua yang sedang berkunjung juga.

Ada rencana untuk bertemu dengan teman-teman SMA yang sedang di Jakarta. Dengan teman-teman dari GPBB yang sedang liburan. Juga dengan tim Panda Guzheng yang tahun lalu pernah tampil di GPBB.

Semoga semua perjalanan berjalan dengan lancar.

Labels:

Tuesday, July 10, 2007

Kunci, lambang kekuasaan

Ada hubungan apa antara kunci dan kekuasaan?

Dalam kantong seseorang, biasanya ada banyak kunci. Kunci rumah, kunci kamar, kunci kantor, kunci mobil, kunci laci, dan banyak lagi. Masing-masing kunci melambangkan suatu otoritas. Kunci rumah melambangkan kita mempunyai hak untuk masuk ke rumah itu. Kunci kantor melambangkan kita mempunyai hak untuk masuk ke kamar kita.

Sudah lebih dari seminggu saya meninggalkan pekerjaan di kantor. Kunci kantor sudah dibalikin. Access Card sudah dibalikin. Kunci laci juga sudah dibalikin. Kartu hijau untuk ke klinik dokter juga sudah dibalikin. Tidak terasa, untaian kunci dalam kantong menjadi tambah kecil.

Kebetulan, untuk tugas di gereja juga terjadi perubahan. Kunci untuk lemari kolportase, brankas kolportase sudah dibalikin. Kunci untuk lemari peralatan perjamuan kudus juga dibalikin.

Tanpa disadari dalam waktu yang singkat sekali, untaian kunci di dalam kantong menjadi kecil sekali. Itu seiring dengan hilangnya kuasa atau hak saya. Ada banyak orang yang tidak bisa melewati "Post Power Syndrome" ini. Ada yang bahkan menjadi gila. Itu pertanda, bahwa kita tidak lagi berkuasa atas diri kita sendiri. Tetapi justru sebaliknya: jabatan, kuasa, hak duniawi itu mungkin yang sudah menjadi raja atas diri kita. Ketika dilepaskan, semua hal itu seakan sudah menjadi bagian dari daging kita, sehingga susah sekali untuk dipotong dan dibuang.

Saya bersyukur, ketika kunci demi kunci dicopot dari untaian kunciku, saya tidak merasa sakit. Saya sadar, Tuhan akan mempercayakan 'kunci' baru untukku di masa depan. Tetapi yang paling saya syukuri adalah biar dalam keadaan apapun juga, saya pasti memegang satu Kunci, Kunci Keselamatan yang sudah dianugerahkan Tuhan dengan cuma-cuma untuk masuk ke kerajaan Surga. Tidak ada yang lebih penting dari kunci itu bukan?



Labels: ,

Monday, July 09, 2007

Kaki Terkilir - update

Dear teman-teman yang concern soal kakiku...

Kakiku sudah 90% lebih sembuh. Udah bisa jalan normal sekarang. Thanks. Sebenarnya tidak terlalu serius sih, cuma karena hari pertama diurut sendiri, maka jadi bengkak. Shin She nya kasih analogi gini, pada saat tanganmu tergores pisau, apakah kamu bakal gosok2 lukanya? iya sih masuk akal juga...

Tadi saya ke Yang Sheng Tang lagi, di Jurong East. Shin She nya, Chen Lao Shi, turun tangan sendiri untuk merawat, mengurut bagian yang terkilir, dan dibungkus dengan obat lagi. Total 10 dolar. Dibalut lagi, supaya ga ada sisa darah rusak yang kabur. Kalo ga dibalut, takutnya nanti kalo hari hujan/lembab bakal rematik.

yah, demikian updatenya.....

Labels:

Bukit Timah Hiking - We see what we want to see

Berapa tahun yang lalu, sekitar tahun 2002, company saya mengadakan satu outing ke Bukit Timah. Yang saya maksud dengan 'company saya' adalah employees, as in co-workers, and not the boss. Naturally, kalo boss ikutan, maka semua mood akan rusak, sekalipun outingnya di Nature Park.

Ada sekitar 15 orang yang ikutan. Di antaranya, ada satu orang malaysia yang berkumpul di tempat yang salah. Selebihnya 14 orang lain sudah lengkap, dan kita mulai hiking melalui salah satu rute, sampai ke puncak. Sungguh suatu fellowship yang menyenangkan, dan sekaligus olah raga menghasilkan banyak keringat.

Setelah selesai mengambil foto di puncak, kita menuruni bukit dan sampai di tempat perhentian di bawah. Kita semua lapar, dan haus, dan begitu melihat ada seseorang duduk di depan satu toko minuman (seperti 7-11) memegang 100Plus, kita semuanya berebutan masuk ke toko tersebut. Apa yang kita beli? Semua orang membeli 100 Plus.



Keluar dari toko, kita mulai menikmati minuman masing2. Pada saat itulah, kita baru sadar, ternyata satu orang yang duduk di depan toko minuman itu, yang memegang 100Plus di tangan itu, itu adalah kolega malaysia kita. Tetapi di tengah kehausan, mata kita semua (14 orang) dibutakan. Kita tidak mengenali orang tersebut, yang kita kenali hanyalah botol minuman yang dia pegang. Sungguh menakjubkan bukan? bukan hanya 1 - 2 orang yang ga melihat, tetapi seluruh 14 orang.


Kehausan apa yang melanda diri anda sekarang? Apakah kehausan akan kehadiran Tuhan dalam diri anda? ataukah ada hal2 lain yang begitu anda inginkan, sehingga membuat anda buta terhadap kebutuhan di sekeliling anda? Ketika anda berpuasa, apakah yang menjadi focus utama anda, Tuhan atau.. makanan?

Labels:

Voucher yang hilang

Sesuatu yang kita miliki, ketika masih bersama dengan kita, seringkali keberadaannya dilupakan. Ketika benda itu hilang, biarpun nilainya mungkin tidak seberapa, kita bisa menghabiskan waktu yang berharga untuk berusaha menemukannya kembali.

Perumpamaan tentang koin yang hilang, seperti yang tertulis dalam Alkitab, juga saya alami belakangan ini.

Biasanya kalau kita belanja dengan menggunakan kartu kredit, selalu bisa mendapatkan point. Point tersebut kemudian bisa ditukarkan dengan hadiah, atau voucher. Sebenarnya, hadiah atau voucher tersebut adalah bonus, karena kita mendapatkannya dengan percuma. Tetapi ketika hadiah atau voucher tersebut hilang, perasaannya akan seperti ada sesuatu yang dirampas dari diri kita.

Ketika saya tidak berhasil menemukan voucher2 yang hilang itu, saya bisa mencari, dan mencari, hingga waktu hilang, dan tidur pun tidak nyenyak. Sampai pada berapa hari yang lalu, setelah saya menemukan voucher yang hilang tersebut (nilai total 50 dolar), hatiku baru lega. Bukan hanya lega, tetapi boleh dikatakan bersukacita dan mau membagikan kepada teman-teman yang lain.

ehm.. nilai voucher 50 dolar, tidak ada bandingannya dengan gajiku. Tetapi sesuatu yang terhilang ditemukan kembali, perasaan sukacita yang dirasakan... priceless (iklan mastercard haha). Saya rasa demikian juga hati Tuhan, ketika Dia mendapatkan satu jiwa kembali kepadaNya, setiap jiwa itu ... priceless.

Labels:

Just Follow Rule (1)

Manusia diciptakan Tuhan berbeda dengan binatang. Sejak SD, kita sudah mempelajari bahwa manusia mempunyai Akal dan Budi (ko Budi jangan ge-er). Itu yang membuat kita berbeda dengan binatang. Kita bisa berpikir, menganalisa, merasakan sebelum kita bertindak.

Singapore is a Fine country. Untuk segala sesuatu ada aturan main, ada hukum dan ada denda. Sebenarnya itu bukan sesuatu yang jelek. Yang memalukan adalah, seringkali orang yang berusaha menegakkan aturan itu, sama sekali tidak tau dasar dari aturan tersebut. Dan yang lebih parah lagi, mereka juga tidak mau mencari tau. Bagi mereka, yang penting adalah menegakkan aturan. Aturan dari atas sudah pasti benar. Saya cuma menjalankan tanpa perlu tahu alasannya.

Kalau cara bekerja begini, permisi tanya, apakah Otak itu masih dipakai untuk berpikir? atau hanya mengikuti naluri atau insting yang diturunkan dari atasan, yang mungkin... juga tidak tau kenapa ada aturan tersebut?

Kejadian ini terjadi kemaren, ketika saya dan teman-teman gereja makan di foodcourt di JP. Foodcourt B* yang terletak di basement. Saya mengeluarkan kamera saya, menunjukkan beberapa lembar foto. Kemudian, saya mengambil satu-dua lembar foto dari teman saya, pakai flash. Setelah itu saya dikunjungi oleh seorang supervisor dari FoodCourt itu.

"You are not allowed to use camera in this food court sir!"
"oh.. Ok, I don't know about it, sorry"
~dia berjalan, seolah mencari bukti untuk support dia, padahal kameranya sudah saya kantongin lagi, dia kembali dengan nada lebih gembira, ternyata dia menemukan bukti~
"See sir, there is a sign, saying you are not allowed to take photograph"
"oh I see, hmm... by the way, out of curiosity, may I know why?"
"I don't know sir, I am just following rule, the rule says so sir"
"ok, what I mean is this, in cinema, museum, we are not allowed to take picture, but why cannot in the food court?"
"I don't know sir, I am just following rule, the rule says so sir, I have to follow the rule"

Coba lihat. Dia bukan seorang pekerja biasa, tukang ngelap meja, ngumpulin piring kotor. Dia itu seorang supervisor, tingkatan captain mungkin, pakai seragam yang bagusan, dengan metal plate menunjukkan namanya. Tetapi attitude dia yang "I don't know, I am just following rule" itu sungguh sesuatu yang memalukan.

Tepat seperti yang diceritakan di dalam Film "Just Follow Law" karya Jack Neo, bagaimana masyarakat 'maju' ini bisa berkembang, kalau semua orang 'just follow law' tanpa involve otak mereka? Sadly, kebanyakan orang SG itu seperti gitu. Mengikuti aturan, tanpa mau tau sebab ada aturan itu apa.

Please.... saya tidak mengatakan aturan itu jelek. Saya bahkan bisa mencari tau, apa dasar dari suatu aturan, dan saya percaya otak di atas itu cukup brillian untuk memikirkan aturan yang bagus. Yang saya tidak bisa terima adalah mentalitas orang-orang yang carry out the order.

Semoga, setelah tinggal bertahun-tahun di SG, kita tidak terpengaruhi oleh budaya bego seperti ini.

Labels:

Sunday, July 08, 2007

Sedikit demi sedikit ...

Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit... Demikian suatu peribahasa atau pepatah melayu yang sudah sering kita dengar dan kita tahu. Salah satu contoh nyata yang paling sederhana dari pepatah ini adalah "menabung". Seberapa sering anda menabung?

Menabung dalam konteks kita sebagai pekerja sepertinya sudah tidak begitu jelas. Gaji kita sudah otomatis dikreditkan ke dalam account. Kita kemudian memakainya dalam bentuk cash, nets, ataupun kartu kredit. Bisa saja, setiap bulan, saldo akhir selalu sama, karena kita keasikan memakai uang tersebut dan tidak membiasakan menyisihkan upah kerja kita.

Berbeda dengan zaman dulu. Ketika kita mendapat uang saku, kita menyisihkan uang saku kita untuk ditabung di dalam celengan. Sedikit, demi sedikit, lama-lama celengan tersebut jadi penuh, dan hurray...

Saya punya kebiasaan mengosongkan uang logam dalam kantong/dompet saya ke dalam laci. Setelah sekian lama, laci saya makin berat, dan saya pindahkan koin2 tersebut ke dalam tin chocolate cookies. Belum berapa lama ini, tin itu penuh. Saya timbang, beratnya 7.5Kg. Saya pun membawanya ke bank untuk dihitung. Busyet deh.. pakai mesin hitung uang logam pun, saya harus menunggu 30 menit lebih. Total koin yang ada di tin itu: 414 dolar 60 cents.

Memang, 400 dolar itu tidak terlalu berarti apa-apa. Tetapi paling tidak, itu mengingatkan saya akan pentingnya menabung. Seberapa pun kecilnya uang yang saya sisihkan, kalau dikumpulkan, lama-lama akan menjadi jumlah yang berarti juga.

Dibawah ini ada beberapa foto yang saya ambil:

Labels:

Over the weekend

MC di PP 7 Juli '07

Akhirnya, setelah bertahun-tahun tidak menjadi MC di PP, kemaren saya kembali menjadi MC. Tema Quarter ini adalah "Indonesia", dan khusus kali ini temanya adalah "Birthright: First Calling". Intinya, untuk merenung kembali, kenapa kita lahir sebagai orang Indonesia. Lagu-lagu yang saya pilih juga bernuansa Indonesia, seperti "Ibu Pertiwi" dan "Kerja buat Tuhan".

Ada sharing dari teman-teman tentang pergumulan bagaimana mereka mula-mula terima Kristus. Tuhan memakai orang-orang sekitar kita untuk menabur benih, mengairi, sampai akhirnya iman kita dapat berbuah. Ada juga yang mensharingkan tentang pergumulan mencari kerja, bagaimana last moment, Tuhan memberikan pekerjaan yang sungguh dicita-citakan.

Pr Budi membagikan Firman Tuhan. Intinya adalah, kita lahir sebagai Indonesia, pasti mempunyai tujuan tertentu. Tetapi memenuhi panggilan itu, tidak mesti harus kembali ke Indonesia. Kita bisa tetap melayani orang Indonesia, di mana pun kita berada. Dan terlebih, kita juga dituntut Tuhan untuk berkarya dan memberikan yang terbaik, dimana Tuhan telah menempatkan kita.

Acara PP ditutup dengan sharing dari Ka Lion. Dia menceritakan tentang bagaimana Tuhan bersandiwara dengan dia, dalam pergumulan dia dan keluarga mencari rumah, dan dimana diujung semua harapan, Tuhan memberikan rumah baru untuk ditinggal dengan harga terjangkau dan turun 3 lantai dari rumah dia sekarang. Menjadi lantai 7. Angka yang sempurna lagi.

Sungguh, Tuhan kita sungguh Tuhan yang luar biasa. Ketika Dia memanggil kita, Dia akan menyediakan segala yang kita butuhkan. Memang jalan kita tidak pasti mulus, tetapi melalui ketidakmulusan itulah, Tuhan menguji ketaatan kita, dan iman kita semakin ditumbuhkan. Saya berdoa, agar saya bisa juga menjadi pahlawan iman seperti mereka.


Liturgos di KU1 - 8 July 2007

Hari minggu, jam 8 lebih sedikit sudah sampai di gereja. Dengan baju putih, dasi merah, jas dan celana hitam. Hari ini ada pelayanan Perjamuan Kudus, dan selain itu juga ada persembahan pujian dari PS Pemuda - GKA Elyon - Surabaya.

Bersyukur, atas pelayanan yang diberikan oleh pemuda-pemudi dari Surabaya tersebut. Jumlah mereka sekitar 30 orang, dan suaranya juga sangat bagus. Katanya mereka sedang mempersiapkan album, dan kalau jadi, akan mengirimkan ke GPBB. :)

Di akhir dari ibadah, ada acara pengutusan. Saya dan F* disuruh ke depan untuk didoakan bersama. Ini adalah pertama kalinya GPBB mengutus jemaat untuk studi full time di sekolah Teologia. Semoga ini menjadi starting point, dan makin banyak jemaat yang terpanggil untuk melayani Tuhan Full Time. Seperti di GKA itu, setiap tahun selalu ada beberapa orang yang sekolah ke SBC, masakan kita yang di GPBB mau kalah yah? hehe.

Labels:

Saturday, July 07, 2007

HPku sayang.. HPku ketinggalan...

Pernahkah anda menyadari, bahwa manusia zaman sekarang, makin bergantung pada teknologi? Yang saya maksud antara lain email, hp... dibanding dengan zaman dulu, ketika mau berkontak, kita menulis surat, dan menunggu balasan berapa minggu bahkan bulan kemudian... sekarang semuanya serba instant...

Apakah semuanya ini membuat kita makin bersandar pada Tuhan, atau bersandar pada teknologi, yang sudah membuat kita makin terburu-buru, makin effisien, tetapi makin stress?

HP dan email, sudah menjadi satu sarana komunikasi yang paling sering dipakai. Dulu ketika pertama kali pakai hotmail, jatahnya cuma 2 MB. Ketika mendapat email 30 dalam 1 bulan, dah panik. Sekarang? gmailku rata2 bisa dapat 50 email sehari. yahoogroups saja ada sekitar 20-30 mailing list, di antaranya ada 10 milist GPBB.

Hari ini saya lupa bawa HP. Ada latihan ibadah di gereja jam 2.00, setelah itu mimpin PP sampai jam 7.30. Makan malam, sampai di rumah jam 10.00. Dalam hati udah mikir, ga bawa HP, gimana yah, dicari-cari orang gak... soalnya besok ada Tim GKA yang mo datang, dan transportasinya saya yg ngatur lagi.

6 missed call. 4 sms. 1 voice mail. Gak terlalu menakutkan haha. Telpon balik, make sure everything is ok, 10.30 kelar. Ngeblog tentang hal ini. :)

Teknologi, memang sangat membantu. Kita boleh mempunyai teknologi yang canggih. Tetapi jangan sampai akhirnya Teknologi yang mempunyai kita. :)

Labels: ,

Friday, July 06, 2007

Kaki Terkilir.. ouch

Tahu ga rasanya kaki terkilir? rasanya seumur hidup ga pernah kakiku terkilir separah gini.

Tadi siang ada pertemuan dengan Wycliff. Tempatnya di ChinaTown Plaza. Saya sudah usahakan sampai di outram park MRT 20 menit lebih awal, untuk mencari gedung tersebut. Setelah berjalan barang 5 menitan, untuk confirm, saya tanya kepada orang di jalan. Ada dua orang, dan dengan yakinnya, mereka menunjukkan ke arah berlawanan. Wah gawat, saya pikir, salah jalan nih, jadi saya putar haluan.

Sambil jalan, saya buka sms di HP saya, cek kembali nama jalannya, apa sama dengan yang saya temui. Ga taunya, ada satu step yang saya miss. Sakitnya menusuk sampai ke otak. Dua tiga langkah pertama saya masih merasa sakit, terus rasa sakitnya hilang. Saya cuekin dah.

Jam 2 tepat, saya sampai di China Town Point, nah loh. Ini bukan China Town Plaza. Saya langsung telpon lagi Wycliff. Mereka bilang saya salah jalan. Jalan yang tadi pertama saya ambil itu benar, dan sebenarnya 100 langkah lagi sudah sampai di gedungnya.

Nah.. loh... ternyata saya sudah mengikuti petunjuk sesat yang diberikan orang jalanan, dan melupakan petunjuk yang sudah saya pelajari dari rumah. Saya begitu gampangnya menerima input mereka, tanpa menguji kebenaran mereka, karena mereka sampaikan dengan pede.

Pertemuan dengan direktur Wycliff berjalan dengan baik. Setelah kurang lebih sejam ngobrol, saya pulang. Di perjalanan pulang, kaki mulai terasa sedikit sakit. Saya pikir, tadi terkilir, belum diurut. Sampai di rumah, saya pakai counter pain, dan mengurut2 bagian yang sakit itu. Saya kira udah beres.

Sejam kemudian, tiba2 kakiku makin lama makin sakit. Ketika mau berdiri, kaki kanan itu dah lemas sekali, sakit sekali. Gimana nih, besok ada pelayanan di PP, lusa ada pelayanan di KU.

Jadi saya langsung telpon ke panti pijat yang biasa saya kunjungin di Jurong East. Yang Sheng Tang namanya. Yang kerja itu kebanyakan PRC, tapi ada juga orang malaysia dan lokal. Ibu2 semua, yang dari PRC kebanyakan PDMM (Pei Du Ma Ma), atau mami yang datang menemani anaknya yang sekolah di SG. Saya bilang, mau periksa kaki, dan akan tiba 30 menit kemudian.

Salah seorang pemijit yang senior yang melayani saya. Dia bilang luka ginian itu ga boleh diurut. Makin diurut makin bengkak. Pembuluh darahnya koyak. Kalo diurut, darah yang keluar makin banyak, makanya makin sakit. Kalau ga diurut malah mendingan. direndamkan di air panas dengan daun teh, kemudian dibalut dengan obat China. Ongkos 5 dolar. Murah meriah. Dapat segelas ginseng tea lagi. hehe... Biasanya saya pijit di sini 45 dolar untuk 90 menit. Tapi berhubung sudah tidak berpenghasilan, kemungkinan mampir untuk pijit udah sedikit sekali.

Teringat papa saya dulu jatuh di kamar mandi, Shin She nya sok tau, diurut2 gimana, dipaksa2in jalan. Sebulan ga sembuh2 malah tambah bengkak. Akhirnya periksa ke dokter pake X-ray, ternyata kaki papa saya patah 7 pecahan, dan ada yg mulai nyambung lagi, dengan posisi yg tidak benar. Akhirnya dioperasi, jadi ada belasan paku di kakinya. Tangan kanan saya dulu juga dirawat sama ShinShe yang sama itu tuh, akibatnya keempat potong tulang yang patah itu nempel jadi satu.

Inti dari insiden ini: kalau ga tau, jangan sok tau. Tidak semua luka itu boleh diurut.
Apalagi mencoba mengobati. Bisa membuat sakit tambah parah, baik buat diri sendiri, ataupun buat orang lain (kasus papa saya).

Kondisi saya sekarang dah baekan. Semoga besok ga tambah bengkak deh.

Labels:

Thursday, July 05, 2007

Lagu "Doxology" dan terjemahannya

Seperti yang sebelumnya saya sharingkan tentang Dilemma Penerjemahan Lagu, ada satu contoh yang baru saya jumpai untuk menjelaskan dua konsep penerjemahan yang berbeda. Lagu tersebut adalah lagu "Doxology". Teks bahasa Inggris yang sudah kita ketahui adalah:


Ternyata terjemahan bahasa Indonesianya ada 3 versi yang berbeda. Versi pertama adalah:

Puji Allah Bapa Putra
Puji Allah Rohul Kudus
KetigaNya Yang Esa
Pohon slamat sumber berkat
Amin
Versi kedua:
Puji Allah Sumber berkat
Puji Dia semua ciptaanNya
Puji Dia para malaikat
Bapa Putra dan Roh Kudus
Amin

Doksologi, adalah pujian kepada Allah Tritunggal, dan dalam bahasa mandarinnya adalah: 三一颂 (san1 yi1 song4). Inti yang ingin disampaikan adalah memuji ketritunggalan Allah kita.

Versi pertama kalau kita lihat mencapai essensi yang diinginkan daripada lagu tersebut. Tetapi artinya secara lengkap tidak bisa disampaikan (asumsi bahwa versi indo diambil dari versi inggris). Selain itu malah ada tambahan 'pohon selamat' yang asalnya mungkin tidak diketahui. 'sumber berkat' di baris ke-4 adalah pindahan dari baris pertama.

Versi kedua berhasil menerjemahkan semua kalimat, terkecuali baris ke-4 yang menjadi essensi dari lagu tersebut. Kata "praise" atau "puji" hilang sama sekali. Tentu saja, penerjemah sudah mengasumsikan kalau semua dari kita tahu bahwa yang harus dipuji itu Bapa, Anak dan Roh Kudus.

kedua versi terjemahan ini mempunyai kelemahan yang sama, yaitu rima dari lagu tersebut hilang sama sekali. Rima yang originally: ow, ow, ost, ost, berubah menjadi a, us, a, at dan at, a, at, us.

Dibanding dengan lagu2 lain, kedua versi terjemahan dari lagu doksologi ini sudah merupakan terjemahan yang sangat baik.

Tambahan versi ketiga ini difeedback oleh Peri Purple. Thanks Peri Purple:

Versi ketiga ini boleh dikatakan yang paling baik. Dari segi rima lagu, a-a-b-b rimanya dipreserve seperti yang ada di versi bahasa ingris. Dari segi arti, semua ciptaan dan para malaikat disummarize menjadi Surga dan Bumi, sehingga artinya tetap boleh dikatakan tidak berubah. Salut buat penerjemah lagu ini: Tim Yamuger

Labels:

Wednesday, July 04, 2007

Costly Grace

This is a poem from Dietrich Bonhoeffer, it helps to reflect on the sacrifice that God has gone through for us, mere human...

Cheap grace is grace without discipleship
grace without cross
grace without Jesus Christ, Living, and Incarnate

Costly grace is the gospel which must be sought again, and again
Such grace is costly because it calls us to follow,
and it is grace because it calls us to follow Jesus Christ

It is costly because it cost God the life of His Son,
and what has cost God much cannot be cheap for us.
It is grace because God did not reckon His Son too dear
a price to pay for our life, but delivered him up for us

Labels:

SensuraMorum @ GPBB

Belum lama ini di GPBB diadakan suatu aktifitas baru - SensuraMorum.

Dibilang baru, karena ini belum pernah, atau lebih tepatnya baru pertama kali diperkenalkan 3 bulan yang lalu. Tetapi sebenarnya ini bukanlah sesuatu yang baru. Sama seperti Lectio Divina, SensuraMorum atau Censura Morum (bhs Inggris), asal usulnya bisa ditrace sampai berapa ratus tahun yang lalu.

Censura Morum atau Moral Sensor, pertama kali diperkenalkan oleh John Calvin dan dijelaskan dalam artikel ini. Dia mengatakan bahwa minister/elder/deacon perlu ketemu setahun 4 kali untuk mengadakan mutual examination of doctrine and conduct. Terutama sebelum mengikuti dan melayani perjamuan kudus. Ini adalah sekitar tahun 1500an.

Pada tahun 1914, oleh gereja kristen reformed, dimasukkan ke dalam church order mereka. Saya rasa GPBB sebagai gereja protestan yang reform juga perlu mengikuti apa yang dicetuskan oleh reformator ini.

Dibawah ini adalah satu paragraf kutipan dari artikel tersebut:

The practice of censura morum has an interesting history. John Calvin first introduced mutual censure among the ministers four times per year.1 The ministers, Calvin proposed, should meet once per quarter for a mutual examination of their conduct. The Church Order adopted by the national synod of Dordrecht in 1578 stipulated that the "ministers of the Word, elders and deacons shall exercise Christian censure or examination with one another concerning doctrine as well as conduct before the celebration of the Lord's Supper and shall accept Christian admonition in love."2 Similarly the Church Order adopted by the national synod of Middleburg in 1581 required that "ministers of the Word, elders and deacons shall exercise Christian censure among themselves before the celebration of the Lord's Supper and inquire into doctrine as well as into life."3 Among the several questions put to and answered by that same synod was this one: "Whether it is profitable and advisable that ministers of the Word, elders, and deacons exercise censure among each other before the celebration of the Lord's Supper?" The synod's answer was, "It is most profitable and advisable."4 In the Church Order adopted by the synod of 'sGravenhage in 1586 the requirement was significantly changed to read, "Ministers of the Word, elders and deacons shall exercise Christian censure among themselves and admonish one another in a friendly way concerning the exercise of their offices."5 According to this version the censure must concern "the exercise of their offices," not "their doctrine and life." Also the requirement that this censure be done "before the celebration of the Lord's Supper" was dropped. This latter requirement was reinserted by the Christian Reformed Church in its 1914 edition of the Church Order. And this latter is the version we have in our Church Order.

Labels:

Tuesday, July 03, 2007

Not-so-surprised Bday of ER*

30 Juni 2007

Hari ini ultah 2 orang lagi. 1 bekas teman di tim/sie musik. RG*. Ko doakan agar kamu senantiasa bahagia di Jakarta. Semoga Tuhan berkati pekerjaan dan keluarga kamu senantiasa.

Secondly, dan yang menjadi bahan cerita di blog ini, adalah ER*. ER* adalah teman di komisi pemuda. Dia adalah teman dekat dari LittleLamb dan YellowFlower. Dan tahun ini, rencananya setelah selesai PP, kita akan mengadakan 'surprise' celebration di rumahnya.

Kenapa Surprise? well.. karena bdaynya dah dirayain di gereja pas PP. Jadi seharusnya E* tidak mengharapkan dirayain lagi rame2. Rencananya gini, dibuat oleh SFM*, bahwa YellowFlower dan LittleLamb akan mengajak E* abis PP untuk bikin sesuatu. Sementara itu teman2 yang lain pada pulang, atau bahkan, kemudian ngumpul di rumah E*. Pada saat E* tiba di rumah 'SURPRISE' dia akan dikagetkan oleh teman2 dari gereja.

Unfortunately, birthday ini menjadi not-so-surprised... why? ketika E* hampir tiba di rumah, rombongan buru2 naik ke rumah E*, dan karena lift ga muat, maka sebagian orang harus naik tangga. Nah, SFM* dan beberapa orang lagi ga naik tangga dan tetap di lantai satu untuk tunggu lift berikutnya. Ketika pintu lift dari basement naik ke lantai satu, pintu terbuka dan TATA...E* ada di dalam.... surprise yang sudah dipersiapkan oleh SFM* diletupkan oleh dia sendiri :p haha ketika pintu lift terbuka di lantai 3, E* sudah tau bahwa bakal ada ambush ... so.... that's the end of the story

Well, sekalipun 'surprise' nya ga jadi, tapi E* tetap senang. Dan itu yang terpenting. Katanya ini bday dia yang paling rame.

Saya rasa, sama2 orang indo yang jauh dari keluarga sendiri, memang perlu mendapatkan kehangatan dan dukungan dari teman-teman sebagai keluarga dalam Kristus. Kehangatan dan persahabatan sesama teman gereja ini semoga dapat terus bertumbuh dan menjadi berkat satu sama lain.

Labels:

Birthday of Jo and Jocelyn

Jumat 29 Juni 2007.

Hari ini ultah Jo* di Jakarta. Met sweet 18 yah Jo*. Semoga Tuhan berkati kamu dalam pelajaran di Uni nanti. Gimana hasil ujian akhirnya? Tuhan pimpin hubungan kamu dengan si yayang, dan juga dengan keluarga, papa mama dan Jesslyn. Jangan nakal yah.. udah 18 tahun loh.. udah dewasa..

Hari ini juga baru dikabarin, koko saya di Jakarta baru saja dapat anak keduanya :) Namanya Jocelyn. Beratnya 3kg lebih. Ini adalah keponakan saya yang ketiga. Tanggal 12 nanti saya bakal ke Jakarta untuk liatin ponakan terbaru ini :) Semoga Tuhan berkati juga anak yang satu ini agar dapat tumbuh sehat dan kelak jadi orang berguna.

Labels:

Monday, July 02, 2007

Retret MJ @ JB

Retret MJ di Johor Baru - 29/30 Juni 2007

Barangkali ini adalah retret majelis jemaat yang pertama diadakan di GPBB. Tujuannya adalah memikirkan arahan gereja ke depan. Hehe, karena rahasia jabatan, maka tentunya detailnya tidak akan diceritakan di sini. Kalau diceritakan, bisa-bisa saya dipecat langsung :)

Retret diadakan di rumah seorang jemaat, atau lebih tepatnya sebuah villa/bungalow dengan jumlah kamar lumayan banyak. Dipikir2, harga Villa seperti ini di singapore, paling tidak bisa 2-3 juta SGD. Memang harga rumah di SG naik terus, baik property privat ataupun perumnas (hdb), dan sekarang karena bakal dibangun IR (baca: kasino), maka harga rumah makin menjulang tinggi.

anyway, di retret ini ada banyak makan2nya yang bisa diceritakan. Malamnya kita makan Jagung bakar dan pisang 'gencet' (produk terbaru bakerzin). Keesokan paginya, kita makan roti toast, telur matang dan setengah matang (telurnya direbus semua, yang matang-matang, yang ga matang, anggap setengah matang haha). Siangnya kita makan di restoran Tian Lai, yang bihun gorengnya enak sekali, menurut pa Ayub, enak, karena di SG sudah terbiasa dengan bihun tidak berasa :) Abis itu kita melanjutkan makan Durian dan Manggis.

Selain makanan, yang bisa diceritakan adalah suara kereta api. Sepanjang malam, ada sebagian besar anggota Majelis yang tidak bisa tidur, atau tidurnya kurang, karena suara kereta api yang jalan terus. Ada yang jenis keretanya jalan tersentak-sentak, ada yang jalannya continue, ada juga yang dormant lama-mogok, tiba-tiba enginenya jalan lagi. Pokoknya seru deh...

Semoga pengalaman di dalam retret dapat membawa seluruh badan pengurus di GPBB semakin dekat, dan semakin terarah dalam melangkah bersama ke depan.

Labels:

Sunday, July 01, 2007

Last day @ Company

Hari Jumat 29 Juni 2007

Hari ini adalah hari terakhir saya di company. Hari terakhir, setelah kerja di company yang sama ini selama 6 tahun kurang 50 hari. 6 tahun itu bukan masa yang pendek. Di company ini ada banyak suka dan dukanya.

Masih ingat, pertama kali saya masuk company ini bukan melalui interview, tetapi direkomendasi oleh koko saya. Saat itu saya membutuhkan satu pekerjaan, supaya bisa masuk ke RS dengan tarif 'resident'. Perbedaan harga yang harus dibayar adalah sekitar 12k SGD, jadi lumayan significant.

Boleh dikatakan, salah satu sebab saya bertahan di company adalah berhutang budi. Di lain pihak, saya merasakan ada solidaritas sesama teman kerja. Jadi sekalipun gaji kita tidak seberapa, kita bisa bekerja sama. Yang jelas, bukan karena pihak manajemen yang baik, karena pihak manajemen di atas betul-betul tidak tahu apa itu manajemen sumberdaya manusia. Benar-benar tidak menghargai kita sama sekali. Tetapi tetap saja, saya berpikir, apakah menunggu 6 tahun baru berhenti adalah keputusan yang salah.

Hari Jumat, kita makan bersama di LemonGrass di daerah Siglap, bersama dengan teman2 kerja di kantor. Kita pesan set lunch untuk 20 orang, dan syukur karena bill sebesar 600 dolaran ini dicover oleh company.

Labels:

 

Free Blog Counter