Sabtu 13 Januari 2007.
Pagi latihan buat ibadah, terus diskusi dengan tim paskah, dan pergi ke rapat EP. Rapat EP, itu AGM gereja2 presbyterian inggris se-singapore. Pertama kali menghadiri rapat segede itu oi :) yang hadir pendeta, preacher, penatua, diaken semua
Waktu tea break, kita cabut dan saya kembali ke BB untuk ikutin PP (ingat, komitmen tahun baru? hehe). Hari ini ada pemutaran film "First Fruit" tentang gerakan misi yang dibangkitkan oleh bangsa Moravian. Waktu nonton, airmataku sampai bercucuran....
Tuhan.. aku juga mau seperti mereka... tapi aku takut kalo aku gak kuat.... Tuhan, Engkau yang kuatkan..Latar belakangnya, suku Moravian terletak di daerah Czech sekarang, adalah protestant yang pertama menentang gereja katolik roma, sekitar 100 tahun sebelum Martin Luther. Mereka terkenal dengan gerakan doa 100 tahun, dimana setiap hari 24 jam, selama 100 tahun selalu ada yang mendoakan misi.
Film ini terfocus kepada pemuda bernama Leonard Dober, yang melalui Zinzendorf, melihat beban yang ada di St. Thomas, Carribean. Zinzendorf membawa seorang budak bernama Antohny dan setelah mendengar sharingnya, Leonard dan temannya Dobias terpanggil untuk melayani ke sana.
Mereka terkejut ketika berbicara langsung dengan Antohny dan dikatakan mereka mungkin harus menjadi budak supaya bisa menjangkau budak2 di sana. Karena orang2 putih pemilik perkebunan tidak akan memperbolehkan budak2 berbicara dengan orang putih.
Setelah menunggu dan berdoa selama setahun, akhirnya dalam satu rapat, mereka berhasil meyakinkan pemimpin gereja, untuk memberikan kesempatan kepada mereka. Mereka mencabut undi, dan akhirnya Tobias terpaksa menetap, sementara Leonard boleh pergi bersama dengan seorang David Nitschmann yang akan bersama dia untuk short term.
Mendapat restu dari gereja, mereka berangkat ke Copenhagen, dan akhirnya tibalah di St Thomas (desanya Antohny), dengan bekal tambahan dari Ratu Belanda, berupa surat, uang, obat2an, alkitab belanda, dan juga surat dari Antohny untuk berkenalan dengan keluarganya Abraham dan Anna.
Karena pengaruh ratu, maka pengusaha perkebunan memperbolehkan Leonard dan David untuk tinggal. Mereka mulai berkenalan dengan para budak, terutama keluarga Antohny, yang masih curiga (budak2 di sana membenci orang putih). Mereka mendapat cemooh dari orang putih, sekaligus hambatan dari orang hitam. Gak lama kemudian, David pun pulang dan Leonard tinggal sendiri.
Suatu ketika, para budak di st Thomas memberontak terhadap para pemilik perkebunan. Orang2 putih ada yang dibunuh, dan ada 300 budak yang bunuh diri, supaya tidak dianiaya oleh orang putih yang lebih kuat dengan bantuan tentara. Leonard pun dipanggil untuk pulang, tetapi dia menolak. Dia mau tinggal dan melayani para budak yg menderita malaria di sana.
Berkat bekal obat2an yang ada, Leonard bisa melayani orang2 di sana yang sering kena Malaria, dan banyak juga yang mati. Ada seorang anak yatim piatu, Oby, yang menjadi sahabat Leonard yang kesepian, dan dia yang menjadi 'first of the first fruit' yang pertama menerima Kristus.
Akhirnya, Leonard kena penyakit Malaria, di dalam sakitnya dia bersyukur, karena sekalipun Tuhan memanggil dia pulang, dia sudah mendapatkan satu jiwa, yaitu Oby. Oby sendiri yakin bahwa dia akan sembuh, dia mendoakan dan yakin, dalam 3 hari, tepat natal, kondisi Leonard akan membaik. Anna, kakak dari Antohny bahkan berdoa kepada Tuhannya Leonard, agar menyembuhkan dia.
Natal ini adalah natal yang luar biasa bagi Leonard. Dia sembuh, dan bukan itu saja, Abraham, Anna dan Gerd (seorang budak lain), menerima Kristus. Mulai saat itu, setiap hari mereka bertemu setelah kerja, untuk bersekutu.
Suatu malam, ketika Leonard sedang menulis surat untuk dikirim ke kampungnya, ada seseorang memanggil dia. Ternyata itu adalah Tobias. Sungguh itu adalah sukacita luar biasa, dan lebih lagi, Tobias mengatakan ada 18 orang dari Herrnhut yang datang. Dan bukan itu saja, banyak orang2 dari Herrnhut yang sudah pergi ke benua2 lain di seluruh dunia untuk mengabarkan injil. Baik itu yang masih bujangan, ataupun yang sudah berkeluarga.
Kedatangan Tobias juga mendatangkan kabar buruk, bahwa ketua dewan gereja mereka telah meninggal dunia, dan Leonard telah dipilih untuk menjadi ketua dewan yang berikutnya. Leonard sedih, bahwa pekerjaan dia di St Thomas baru dimulai. Tetapi dia diingatkan bahwa dia perlu kembali untuk memobilisasi anggota jemaatnya. Mereka memerlukan seorang pemimpin. Dan dengan berat hati, dia pulang bersama dengan Oby, dan meninggalkan pelayanan di st Thomas kepada 18 orang rekannya.
Dalam 9 bulan ke depan, 9 dari 18 orang rekannya meninggal dunia, dan Tobias sendiri, meninggal dalam 2 tahun. Namun, semangat menginjili mereka sangat mengharukan dan patut kita pelajari.
Semoga sharing ini dapat memberikan berkat
Labels: journal, mission